- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Serangan Hama Jadi Masalah Besar Peningkatan Hasil Kakao di Sulbar
MAMUJU, KAREBA1.COM -Saat ini sebanyak 90 persen tanaman kakao di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) diserang hama dan penyakit. Kondisi ini menjadi masalah besar yang menjadi tugas berat pemerintah dalam meningkatkan produktivitas hasil perkebunan di wilayah ini.
“Hama dan penyakit menjadi masalah besar pengembangan kakao di Sulbar. Berdasarkan data pemerintah, sekitar 90 persen kakao di Sulbar diserang hama dan penyakit,” kata Kepala Seksi Budidaya Kopi dan Kakao Bidang Produksi Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar, Mansyur di Mamuju baru-baru ini.
Ia mengatakan, 90 persen dari 168 ribu hektare tanaman kako, mengalami kerusakan akibat hama dan penyakit. Kondisi itu, lanjut dia, butuh sentuhan pemerintah dengan mengembangkan berbagai program penanggulangan.
“Program yang disiapkan pemerintah saat ini adalah melakukan pemberantasan hama dan penyakit secara bersamaan di semua wilayah,” katanya.
Menurutnya, cara itu efektif karena tidak seperti selama ini, dimana pemberantasan hama dan penyakit tidak dilaksanakan secara menyeluruh.
“Kalau dilakukan secara bersamaan maka hama dan penyakit akan mudah diberantas karena hama tidak ada kesempatan pindah ke tanaman kakao lainnya untuk kembali
merusak,” katanya.
Apabila tidak dilakukan pemberantasan secara serentak, maka hama penggerek batang yang paling ditakuti petani akan muda menyebar kembali ketempat lain.
Katanya, apabila pemberantasan hama dan penyekit tanaman kakao berhasil dilaksanakan secara serentak selama tiga tahun yang akan datang, maka tanaman kakao Sulbar yang saat ini produktivitasnya 800 kilogram perhektare akan semakin meningkat.
Penulis: Ikal
Redaktur: Muh Gufran Padjalai
0 comments