Program 1000 Hari Pertama Kehidupan 1000 HPK

By on Jumat, 30 Maret 2018

Mamuju Kareba1- Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) di Provinsi Sulawesi Barat telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir. Pertemuan lintas sektor sekaligus penandatangan kerjasama (MOU) antara Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai dengan Kementrian Agama, Kantor Urusan
Agama (KUA), PKK dan Puskesmas,  sosialisasi dan pencanangan program
1000 HPK di tingkat kabupaten dan kecamatan, penyuluhan gizi dan
kesehatan reproduksi rutin seminggu sekali pada pasangan calon
pengantin di KUA, serta berbagai implementasi kegiatan Program 1000
HPK lainnya di kabupaten Se – Provinsi Sulawesi Barat . Pelaksanaan
selama dua tahun ini telah menunjukkan hasil berupa menurunnya Angka
Kematian Ibu (AKI), prevalensi  anemia dan prevalensi BBLR/ Berat Bayi
Lahir Rendah.  Namun demikian, evaluasi dampaknya terhadap indikator
lain seperti stunting(anak pendek) belum dapat dilakukan karena data
stuntingselama ini mengacu pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan
Pemantauan Status Gizi yang dilakukan oleh Litbang  Kemkes setiap tiga
setahun sekali. Disamping itu, indikator yang digunakan untuk
mengevaluasi masih bersifat facility basedsehingga  dipandang perlu
untuk  membuat model surveilans berbasis  desa yang berkesinambungan.

Surveilans  epidemiologi adalah  pengamatan yang dilakukan secara
sistematik dan berkesinambungan terhadap semua faktor yang berperan
terhadap terjadinya dan penyebaran suatu penyakit atau masalah
kesehatan, agar dapat dilakukan usaha pencegahan dan pemberantasan
yang cepat dan terarah. Telah banyak dicapai keberhasilan dalam
pembangunan nasional di bidang  kesehatan, namun bangsa Indonesia
masih belum berhasil  mencapai “Indonesia Sehat” sebagaimana yang
dikehendaki dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan  oleh semua
komponen  bangsa Indonesia untuk  meningkatkan  kesadaran, kemauan,
dan kemampuan  hidup  sehat bagi  setiap orang agar terwujud kondisi
masyarakat Indonesia yang memiliki  derajat  kesehatan optimal.

Bersamaan  dengan kegiatan 1000 HPK, Kementerian  Kesehatan 2015-2019
melaksanakan “Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan  Keluarga
(PIS-PK)” dalam mendukung Gerakan Masyarakat  Hidup Sehat (GERMAS).
Pogram Indonesia Sehat terdiri  atas 1) Paradigma  Sehat; 2) Penguatan
Pelayanan Kesehatan Primer; dan 3) Jaminan Kesehatan  Nasional.
Ketiganya dilakukan dengan menerapkan pendekatan continuum of caredan
intervensi berbasis risiko (health risk).Sementara itu, pendekatan
keluarga bukanlah program baru, melainkan salah satu cara meningkatkan jangkauan sasaran dan meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan
kesehatan  dengan mendatangi  keluarga. Perlu  upaya  pelayanan yang
memadai diberikan di tingkat primer, menggunakan pendekatan keluarga
dan Germas, melibatkan lintas  sektor  dan masyarakat /swasta,
memiliki  cakupan total (universal couverage),menggunakan sumber daya
daerah dan kebijakan Pemda.<