- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Program 1000 Hari Pertama Kehidupan 1000 HPK
Mamuju Kareba1- Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) di Provinsi Sulawesi Barat telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir. Pertemuan lintas sektor sekaligus penandatangan kerjasama (MOU) antara Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai dengan Kementrian Agama, Kantor Urusan
Agama (KUA), PKK dan Puskesmas, sosialisasi dan pencanangan program
1000 HPK di tingkat kabupaten dan kecamatan, penyuluhan gizi dan
kesehatan reproduksi rutin seminggu sekali pada pasangan calon
pengantin di KUA, serta berbagai implementasi kegiatan Program 1000
HPK lainnya di kabupaten Se – Provinsi Sulawesi Barat . Pelaksanaan
selama dua tahun ini telah menunjukkan hasil berupa menurunnya Angka
Kematian Ibu (AKI), prevalensi anemia dan prevalensi BBLR/ Berat Bayi
Lahir Rendah. Namun demikian, evaluasi dampaknya terhadap indikator
lain seperti stunting(anak pendek) belum dapat dilakukan karena data
stuntingselama ini mengacu pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan
Pemantauan Status Gizi yang dilakukan oleh Litbang Kemkes setiap tiga
setahun sekali. Disamping itu, indikator yang digunakan untuk
mengevaluasi masih bersifat facility basedsehingga dipandang perlu
untuk membuat model surveilans berbasis desa yang berkesinambungan.
Surveilans epidemiologi adalah pengamatan yang dilakukan secara
sistematik dan berkesinambungan terhadap semua faktor yang berperan
terhadap terjadinya dan penyebaran suatu penyakit atau masalah
kesehatan, agar dapat dilakukan usaha pencegahan dan pemberantasan
yang cepat dan terarah. Telah banyak dicapai keberhasilan dalam
pembangunan nasional di bidang kesehatan, namun bangsa Indonesia
masih belum berhasil mencapai “Indonesia Sehat” sebagaimana yang
dikehendaki dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kondisi
masyarakat Indonesia yang memiliki derajat kesehatan optimal.
Bersamaan dengan kegiatan 1000 HPK, Kementerian Kesehatan 2015-2019
melaksanakan “Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga
(PIS-PK)” dalam mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Pogram Indonesia Sehat terdiri atas 1) Paradigma Sehat; 2) Penguatan
Pelayanan Kesehatan Primer; dan 3) Jaminan Kesehatan Nasional.
Ketiganya dilakukan dengan menerapkan pendekatan continuum of caredan
intervensi berbasis risiko (health risk).Sementara itu, pendekatan
keluarga bukanlah program baru, melainkan salah satu cara meningkatkan jangkauan sasaran dan meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan
kesehatan dengan mendatangi keluarga. Perlu upaya pelayanan yang
memadai diberikan di tingkat primer, menggunakan pendekatan keluarga
dan Germas, melibatkan lintas sektor dan masyarakat /swasta,
memiliki cakupan total (universal couverage),menggunakan sumber daya
daerah dan kebijakan Pemda.<
0 comments