- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
PAD Sulbar Terendah di Indonesia
Mamuju KAREBA1-Penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Sulawesi Barat terendah dari seluruh Provinsi di Indonesia.
“Kondisi penerimaan PAD Sulbar yang paling rendah di Indonesia ini, mesti menjadi evaluasi pemerintah di Sulbar, untuk terus memperbaiki kinerja dalam meningkatkan penerimaan PAD,” kata anggota DPRD Sulbar Sukri Umar,
Ia mengatakan, pemerintah di Sulbar mesti menggenjot PAD Sulbar agar terus mengalami peningkatan kedepannya dengan mengelola sumber PAD yang ada dengan baik.
“DPRD Sulbar akan melakukan pengawasan penerimaan PAD agar berlansung maksimal dan akan melakukan pengawasan maksimal, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga mesti bekerja maksimal menyerap PAD.
Ia menyampaikan, PAD Sulbar sebesar Rp370 miliar paling rendah di Indonesia dibawah Provinsi gorontalo dengan PAD mencapai Rp411 miliar dan maluku utara sebesar Rp430 miliar.
Anggota DPRD Sulbar Abdul Rahim juga mengatakan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Sulbar mesti menjadi contoh bagi OPD lainnya dalam menggenjot PAD.
Menurut dia, serapan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan, menjadi OPD tertinggi dalam menyerap. PAD.
“Ini harus menjadi motivasi bagi OPD lain untuk berbenah demi kemajuan Sulbar di masa yang akan datang dengan meningkatkan pendapatan daerah,” katanya.
Menurut dia, pendapatan daerah Sulbar sebesar Rp 1,8 triliun, dinilai masih rendah dan perlu ditingkatkan dengan menggenjot penerimaan PAD.
Ia mengatakan, pendapatan pada APBD 2018 mengalami penurun karena serapan PAD Sulbar hanya tercapai 90 persen atau Rp301 miliar karena tidak maksimalnya penerimaan retribusi.
0 comments