- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Dinkes Sulbar targetkan kampanye MR 95 persen
Foto Kegiatan Sosialisasi Vaksin MR
MAMUJU Kareba1- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menargetkan
kampanye measlas rubella (MR) minimal mencapai 95 persen menyentuh
masyarakat.
“Kami menargetkan minimal 95 persen masyarakat tersentuh kampanye
program MR,” Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat Dinkes Sulbar, Nana Darmania, di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, untuk mencapai target itu, maka Dinkes Sulbar bersama
dengan UNICEF telah melaksanakan kegiatan lokakarya starategi
komunikasi dan pengarahan kampanye pencegahan MR serta pertemuan
evaluasi pra kampanye MR di Provinsi ini.
“Indonesia telah sukses menyelenggarakan kampanye MR fase pertama pada
2017 yang menjangkau 35 juta anak di pulau Jawa dan pada 2018,
Indonesia kembali melanjutkan kampenye MR pada fase kedua di luar
pulau Jawa yang diperkirakan menjangkau kira kira 31 juta anak,”
katanya.
Menurut dia, Dinkes Sulbar juga melibatkan media dalam mendukung
program tersebut agar kampanye yang dilaksanakan berjalan sukses.
Ia mengatakan, setelah kampanye MR Indonesia akan memperkenalkan
vaksin MR mengandung antigen yaitu Measles dan Rubella yang
menggantikan vaksin measles/campak.
“Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular disebabkan oleh
virus dengan masa inkubasi rata-rata 8-13 hari, gejala penyakit campak
adalah demam, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk
atau pilek dan konjungtivitis,” katanya.
Menurut dia, penyakit campak bisa berakibat fatal apabila terjadi
komplikasi, misalnya diare berat, radang paru (pneumonia), radang otak
(encephalitis), kebutaan bahkan kematian sehingga perlu dilaksanakan
pencegahan melalui kampanye MR dan pemberian vaksin.
0 comments