- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Dinkes Sulbar Gelar Pendampingan ibu Hamil
Advetorial ini dipersembahkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Mamuju Kareba1- Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menggelar pendampingan kepada para ibu hamil di Kabupaten Majene dan Polewali Mandar untuk pencegahan anak yang kemudian mengalami kekerdilan.
“Kegiatan pendampingan ibu hamil di Kabupaten Majene dan Polewali Mandar untuk pencegahan `stunting` dilaksanakan dengan membentuk tim pendamping Dinkes Sulbar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar dr Achmad Azis M.Kes. di Mamuju
Ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan program kesehatan ibu dan anak Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar.
“`Stunting` yang merupakan kondisi disebabkan oleh tidak tercukupinya asupan gizi anak, sejak masih di dalam kandungan mesti diantisiapsi,” katanya.
Menurut dia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa 20 persen kekerdilan sudah terjadi ketika bayi masih berada di dalam kandungan.
Kondisi itu diakibatka oleh asupan ibu selama kehamilan kurang berkualitas, sehingga nutrisi yang diterima janin sedikit
Akibatnya, kata dia, pertumbuhan di dalam kandungan mulai terhambat dan terus berlanjut setelah kelahiran.
Oleh karena itu, ia mengatakan, pentingnya penanganan kekerdilan bisa dicegah ibu sejak masa kehamilan.
Kuncinya, kata dia, ibu harus memperbaiki pola makan dan mencukupi kebutuhan gizi selama kehamilan.
Selain itu, kata dia, perbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan asam folat untuk mencegah cacat tabung saraf.
Pada masa kehamilan hingga usia 1.000 hari anak, orang tua harus memastikan anak mendapat asupan gizi yang baik.
“Selain itu`stunting`?juga dapat dicegah dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan meningkatkan akses air bersih di lingkungan rumah,” ujarnya.
0 comments