Terkait Klarifikasi Utak-Atik Pancasila,Gubernur sulbar mundur

By on Selasa, 21 November 2017

Mamuju Kareba1- Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia, memberikan penilain terhadap Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Mandar (ABM) telah melakukan kesalahan yang sangat fatal terkait klarifikasinya melalui media sosial maupun kepada wartawan atas kekeliruan memgutak-atik Sila Pancasila pada momentum Hari Sumpah Pemuda akhir Oktober 2017.

Hal ini disampaikan Koordinator Lapangan (Korlap) Aliansi Mahasiswa Indonesia, Amiruddin saat menyampaikan orasinya di gedung DPRD Sulawesi Barat, Selasa, 21/1.

Amiruddin menyebutkan, kesalahan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar dalam membacakan text Pancasila serta klarifikasi yang disampaikan dihadapan ratusan mahasiswa pada kegiatan Pelatihan Kader Lanjutan (PKL) yang dirangkaikan dialog Kebangsaan di gedung Gadis Kabupaten Polewali Mandar (Polman), dianggap tidak bisa diterima oleh publik di seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Sulawesi Barat.

Puluhan mahasiwa menyambangi gedung DPRD Sulbar ini merupakan aksi kali pertama semenjak isu utak-atik Pancasila menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat Sulbar.

Mereka datang dengan membawa pamplet dan spandukyang bertuliskan “Jangan buat Sulbar masuk dalam kehancuran karna kebobrokan pemimpinnya.” Adapula tulisan “Meminta kepada Gubernur Sulbar mempertanggungjawabkan pernyataannya yang hendak mengubah susunan Pancasila di hadapan MPR-RI” serta “Meminta kepada Gubernur Sulbar untuk menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh rakyat Indonesia dalam jangkau dua hari.

“Kami selaku pemuda tidak boleh diam melihat Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah diobok-obok oleh siapa pun juga. Apalagi, jika ini dilakukan seorang gubernur. Kami anggap ini merupakan penghinaan besar yang bisa memicu serta membela keutuhan bangsa,” tegas Amiruddin yang juga tercatat selaku Sekretaris Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manakarra, Mamuju ini.

Amiruddin mengatakan jika kesalahan pembacaan teks pancasila pada hari Sumpah Pemuda beberapa waktu lalu, masih bisa dimaklumi. Akan tetapi, ABM kembali melakukan kesalahan fatal lantaran klarifikasinya yang terkesan terobsesi untuk menempatkan sila kelima berdekatan dengan sila pertama.

“Klarifikasi Ali Baal Masdar kami anggap tidak masuk akal. Jangan sampai Gubernur yang mengatakan bahwa pada saat membacakan Pancasila itu teringat diskusi pada malam itu. Yang jadi pertanyaan publik saat ini adalah dengan siapa yang menemani diskusi oleh Ali Baal Masdar. Jangan sampai Gubernur Sulbar melakukan diskusi dengan orang-orang yang tidak bertanggung jawab di Negeri ini atau malah berdiskusi dengan oknum yang ingin memecah bela keutuhan NKRI atau yang anti terhadap Pancasila,” ucapnya dengan nada lantang.

Lanjut Amiruddin, peristiwa kesalahan membaca teks Pancasila serta keinginan mengutak-atik Pancasila merupakan catatan terburuk sepanjang sejarah di wilayah provinsi hasil pemekaran Sulsel ini. Betapa tidak, atas kesalahan pak ABM ini menempatkan daerah Sulbar semakin terkenal dibelahan nusantara selaku provinsi yang memiliki pemimpin baru yang terobsesi mengutak atik ideologi bangsa ini.

“Kami hadir disini untuk meminta kepada DPRD menghadirkan Gubernur dan melakukan klarifikasi terbuka dihadapan rakyat Indonesia. Jika itu tidak diindahkan maka kami minta kepada DPRD untuk melakukan rapat paripurna pengusulan pemberhentian Gubernur,” tegas Amiruddin.

Amiruddin menambahkan, Seorang Gubernur tidak punya dasar untuk melakukan perombakan Pancasila. Jika Gubernur Sulbar mau merubah pancasila, maka silahkan cari pulau yang baru dan membuat pancasila yang baru, jangan mau merubah Pancasila yang sudah kokoh dan telah diakui oleh negara-negara asia hingga kebelahan dunia eropa.

“Jika Gubernur tidak mau melakukan perminta maafan dihadapan publik dalam jangkau 2 hari, Jangan salahkan kami jika kami melakukan provokasi besar-besaran di enam kabupaten dan akan kami melakukan pendudukan gedung kantor DPRD ini untuk menuntut DPRD melakukan sidang paripurna penggantian Gubernur Sulbar,” tutup Amiruddin.(ac1)