Pengelola Aset Daerah Pemkab Mamuju “Berguru” Ke Yogyakarta

By on Minggu, 8 Mei 2016

MAMUJU KAREBA1.COM-Sebanyak 43 orang tenaga pengelola aset daerah perwakilan sejumlah SKPD lingkup Pemerintah daerah Kabupaten Mamuju difasilitasi oleh Managemen Kandora production, saat ini tengah “berguru” ke Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengikuti Bimbingan teknis ( Bintek) untuk terus mengoptimalkan pengelolaan aset yang merupakan salah satu instrumen penting dalam mencapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI perwakilan Provinsi Sulawesi Barat yang telah dikantongi Pemkab Mamuju selama tiga tahun beruntun.

Salah seorang panitia pelaksana yang di hubungi via telepon (Sabtu,7 Mei 2016) Nur Ichsan mengatakan, Bintek kali ini sengaja dipusatkan di Yogyakarta, mengingat selain sebagai kota pendidikan, Daerah ini juga telah lebih mapan dalam pengelolaan aset utamanya aset budaya yang sangat beragam di kota Gudeg ini. secara teknis Ichsan menjelaskan Bintek tersebut akan berlangsung kurang lebih lima hari terhitung mulai tanggal 7-11 mei 2016.

Terkait kegiatan tersebut, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Mamuju M.Ayyub mengatakan, pengelolaan aset daerah memang diakui adalah salah satu titik krusial yang sangat mempengaruhi hasil penilain BPK selain persoalan pengelolaan keuangan, karenanya dianggap sangat penting untuk memberikan pelatihan sekaligus juga motifasi kepada para pengelola aset daerah. Banyak yang menganggap pekerjaan sebagai pengelola aset adalah pekerjaan yang kurang menarik dan menantang, sebab itu sangat sulit mencari orang untuk melakukan tugas berat tersebut, ditambah lagi reward ataupun penghargaan atas pekerjaan ini juga masih sangat tak berimbang dengan tanggung jawab yang harus diemban, karenanya itu kita perlu beri motivasi dan juga tahun depan kita akan buat pola baru untuk memperbaiki sistim pemberian reward atas kerja keras mereka, pungkas Ayyub.

Ditempat yang sama Bupati Mamuju Drs.H.Habsi Wahid mengatakan, sangat mengapresiasi atas kegiatan tersebut, karena diakui mantan Sekretaris Daerah ini, pengelolaan aset daerah sangat diketahuinya betul secara detail mulai sejak ia menjabat selaku Sekda hingga saat ini memangku jabatan Bupati terus menjadi salah satu pointer penting yang harus mendapat perhatian, bahkan jika tidak ditangani oleh pengelola aset yang teliti dan cakap pengelolaan aset ini bisa saja menjadi batu sandungan dalam melakukan penataan keuangan dan aset yang merupakan sebuah kesatuan instrumen penilaian BPK, karenanya melalui Bintek tersebut Bupati yang dilantik tanggal 17 Februari 2016 ini tidak lupa memberikan motivasi kepada para pengelola aset untuk tidak bosan dan mau terus belajar demi perbaikan pengelolaan aset daerah.

Lebih istimewa dalam Bintek tersebut juga sekaligus di lakukan launching Upgrate Sistem Informasi Barang Milik Daerah ( SIMDA ) yakni sebuah aplikasi yang memungkinkan pendataan aset dengan berbasis teknologi informasi.

Sumber: (HMS Mamuju)