Pasangan Ahmad-Jawas Diserang Kampanye Hitam, Dari Isu Mundur Hingga Gabung ke Pasangan Lain

By on Rabu, 25 November 2015

MAMUJU KAREBA1-Calon Bupati Mamuju nomor urut 1 Ahmad Appa mengaku dalam beberapa waktu belakangan sering mendaat serangan dengan isu-isu negatif dari pihak-pihak tertentu yang sengaja ingin meruntuhkan popularitasnya yang diyakini terus meningkat.

“Saya mendapat laporan bahwa di luar sana ada yang bilang pasangan nomor urut 1 itu sudah mundur karena hasil surveynya paling rendah. Ada juga yang bilang nomor 1 sudah gabung ke pasangan lain. Ini lah yang kita mau luruskan malam ini. Bahwa kalau banyak yang mengisukan kita seperti itu, artinya justru kita dianggap ancaman dan karenanya mereka galau,” kata Ahmad Appa.

Menurut Ahmad Appa, jika orang lain punya tim survey yang mengatakan pasangan tertentu hasil surveynya tinggi bahkan mencapai 60 persen, maka pasangan nomor 1 juga punya tim survey, tetapi hasilnya tidak usah dibesar-besarkan di luar.

“Kita malah punya dua tim survey yang hasilnya bisa dibandingkan, dan hasilnya sampai sekarang kita malah yang tertinggi. Tetapi jangan kita berbagga diri dengan hasil itu. Tidak perlu dibesar-besarkan di luar,” kata Ahmad Appa.

Terkait dengan isu-isu negatif yang terus dimunculkan, Ahmad Appa meminta kepada semua pendukungkunya agar tidak terpancing.

“Kepada semua pendukung nomor 1, saya himbau untuk tidak mudah terpancing dengan isu-isu negatif. Jangan pernah terpancing dengan hal-hal yang akan menimbulkan kekacauan di Mamuju ini,” kata Ahmad Appa dalam konprensi pers yang digelar di poskonya, Selasa (24/11/2015) malam.

Menurut Ahmad Appa, banyak sekali kejadian di lapangan yang membuat marah beberapa pendukungnya seperti pengrusakan baliho dan cerita-cerita negatif.

“Sehingga ada anggota yang datang ke posko melapor marah-marah. Ada juga yang datang melapor baliho kita dikasi turun dan diganti baliho orang lain. Tapi saya katakan jangan terpancing,” katanya.

Menurut Ahmad Appa, kalau diserang seperti itu, justru pasangan nomor urut satu sangat hebat.

“Katanya untuk diturunkan balihonya saja di rumah-rumah para pendukung, harus dibayar sampai Rp500. Saya bilang hebat sekali ini nomor satu. Tapi tidak usah terpancing. Tetap utamakan kedamaian ketentraman di Mamuju ini,” kata Ahmad Appa.

laporan :Rin
Redaktur : Muh Gufran Padjalai