- PMII Minta PJ Gubernur Sulbar Evaluasi kinerja DKP
- TANDEM DENGAN PEMKAB MAMUJU, KPID OPTIMIS SOSIALISASI ASO DIPASTIKAN LEBIH MASIF
- Mabes Polri Geser Empat Pejabat utama Polda Sulbar
- Kapolda Sulbar Irjen Pol Verdianto I. Bitticaca secara resmi membuka pameran HUT Bhayangkara ke 76
- Gubernur Sulbar Perintahkan BPBD dan Dinsos Segera Turun Bantu Korban Banjir
- Akmal Malik menerima kunjungan silaturahmi Mantan Kapolda Sulbar, Irjen Pol. Purn. Baharuddin Djafar
- Akmal Malik, mendesain Rujab Gubernur Sulbar menjadi tempat nyaman bukan hanya untuk tidur
- Akmal Minta Dukungan Semua Pihak Wujudkan Data Presisi
- Ketua Gebrak Sulbar; Dunia pendidikan Masih butuhkan Prof Gufron
- HMI Desak Penegakan Hukum Dugaan kasus korupsi dana belanja fasilitas kampanye anggota DPD RI 2019
Ketika Gelombang Laut di Pantai Mamuju Kembali Mengamuk
MAMUJU,KAREBA1.COM – Berkali-kali lelaki tua itu menyodorkan secarik uang kertas sepuluh ribu di ujung jemarinya yang tampak hitam berkeriput, tapi bocah di hadapannya kembali menjatuhkan pantattnya di atas lantai tanah sambil menendangkan kakinya ke sana ke mari secara bergantian.
Debu tanah dan abu sisa kayu bakar dari tungku perapian yang berhamburan di lantai ruang dapur yang sempit itu segera mengepul ke udara, berputar-putar dipermainkan angin laut yang bertiup kencang, lalu sesaat kemudian lenyap bersama asap perapian yang menyelinap ke luar melalui celah bilik bambu yang tampak mulai lapuk.
Laki-laki itu kembali mengulurkan tangannya, namun bocah itu menepisnya lagi. Laki-laki itu tersenyum sabar. Ia terus berusaha membujuk, tapi bocah laki-laki yang dihadapinya itu tetap bersikuh. Ia menolak berdiri sebelum apa yang menjadi permintaanya dipenuhi.
Laki-laki itu menarik nafas panjang. Ia lalu berjalan meraih kemeja lusuh yang tergantung di dinding tengah rumahnya. Sesaat kemudian ia sudah terlihat berjalan di bawah terik matahari menyusuri jalan di antara petakan-petakan tambak.
Kali ini laki-laki itu terpaksa harus melakukannya lagi sendiri. Ia harus pergi sendiri mencari warung di mana sebungkus rokok termurah bisa Ia peroleh. Bocah laki-laki yang tak lain adalah cucunya, tidak mau beranjak karena permintaanya tidak dipenuhi. Sementara sudah sejak pagi, laki-laki tua itu belum mengisap rokok barang sebatangpun.
Laki-laki tua itu adalah, Nurdin. Ia seorang nelayan tradisional yang tinggal di sebuah perkampungan kecil di pesisir pantai Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju. Pekerjaan utamanya setiap hari adalah berangkat ke lauat mencari ikan.
Namun sejak beberapa hari terakhir, Ia tidak bisa berangkat mencari ikan di laut. Hal itu terjadi sejak kondisi cuaca di perairan laut Mamuju memburuk dan gelombang laut di pesisir pantai setiap hari mengamuk. Kini hingga sampai satu bulan lebih ke depan, Nurdin terpaksa harus menghabiskan waktunya berdiam di rumah bersama anak dan cucu-cucunya.
“Tidak bisa ki lagi ke laut kalau begini keadaan. Besar ombak. Ini biasanya berlangsung sampai bulan tiga,” kata Nurdin di rumahnya Minggu (32/1) siang.
Di waktu-waktu seperti itu kata Nurdin, nelayan tradisional seperti dirinya yang hanya mengandalkan sumber pendapatan dari melaut, tidak mendapatkan penghasilan apapun untuk menutupi kebutuhan ekonomi keluarga setiap hari. Akibatnya Ia terpaksa harus “pelit” kepada cucunya untuk dapat mengirit belanja harian.
“Yang punya lahan sawah atau kebun, waktu begini bisa kembali tanam sayuran dan jangka pendek yang lain. Tapi kalau seperti saya, ya di rumah saja,” ujar Nurdin.
Nurdin menjelaskan, sebenarnya tidak semua nalayan terpakasa harus istirahat total tidak bisa melaut seperti dirinya. Sebab katanya, sekalipun saat ini cuaca sedang tidak mendukung untuk aktivitas mencari ikan karena gelombang laut di Mamuju sedang mengamuk, tapi menurutnya, jika nelayan bisa berada agak jauh ke tengah, gelombang laut biasanya akan sedikit lebih tenang.
Namun persoalannya lanjut dia, untuk bisa melaut agak ke tengah di sekitar perairan tempatnya biasa menagkap ikan, dibutuhkan peralatan tambahan. Sementara nelayan seperti dirinya, hanya bisa mengandalkan peralatan yang seadanya saja.
“Biasanya di bagian pinggir itu ombak memang kencang sekali. Tapi kalau sudah agak ke tengah tidak terasa, tapi perahu kecil seperti yang saya punya jelas tidak bisa. Kadang-kadang juga satu hari ombak agak tenang, kalau sudah begitu kita bisa keluar, tapi harus buru-bura pulang karena sering sementara di laut, ombak besar tiba-tiba datang,” kata Nurdin.
Nurdin mengungkapkan, dukungan dermaga pelabuhan juga sangat membantu para nelayan pada saat kondisi cuaca buruk seperti saat ini. Namun karena di sekitar perairan tempat tinggalanya tidak tersedia dermaga pelabuhan, maka para nelayan di Desanya, hanya bisa berangkat ke laut, jika kondisi perairan benar-benar sedang teduh.
“Makanya sekarang agak mahal ikan. Karena tidak semua nelayan bisa ke laut. Nelayan di Bakengkeng mungkin bisa karena ada pelabuhan. Tapi di sini tidak bisa. Mudah-mudahan tidak terlalu lama ombak tinggi begini,” ujar Nurdin penuh harap.
Penulis: Muh Gufran Padjalai

Related Posts
Latest News
-
HUT RI ke 77 Tahun Indonesia, seharusnya Tidak Menjadikan Ajang Seremonial.
Oleh: Reski Kader KOMKAR Komunitas Mahasiswa untuk keadilan Rakyat ...
- Posted Agustus 7, 2022
- 0
-
PMII komitmen mengawal pembangunan daerah kabupaten Mamuju
Mamuju Kareba1 Kondisi perekekonomian Mamuju menjadi terhambat paca gempa...
- Posted Agustus 6, 2022
- 0
-
PMII Minta PJ Gubernur Sulbar Evaluasi kinerja DKP
Mamuju Kareba1 Organisasi external Kampus, pergerakan mahasiswa Islam Indonesia PMII...
- Posted Agustus 1, 2022
- 0
-
Maksimalkan Konten Lokal, KPID Sulbar Siap Topang IKN
Mamuju Kareba1 Melalui lembaga penyiaran kita ingin mendukung Sulbar menjadi...
- Posted Juli 5, 2022
- 0
-
Pj.Gubernur Marah Panggil OPD Terkait Banyak Aset Pemprov Terbengkalai
Mamuju Kareba1,Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik melakukan inspeksi mendadak (Sidak),...
- Posted Juli 1, 2022
- 0
-
TANDEM DENGAN PEMKAB MAMUJU, KPID OPTIMIS SOSIALISASI ASO DIPASTIKAN LEBIH MASIF
Mamuju Kareba1 Koordinator Bidang PS2P KPID Sulbar Firman Getaran, S.IP...
- Posted Juni 29, 2022
- 0
-
PPPKMI gelar Muscab jadikan Mamuju sehat dan keren
Mamuju Kareba1 Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI)...
- Posted Juni 29, 2022
- 0
Berita Terkini
-
HUT RI ke 77 Tahun Indonesia, seharusnya Tidak Menjadikan Ajang Seremonial.
Oleh: Reski Kader KOMKAR Komunitas Mahasiswa untuk keadilan Rakyat ...
- Minggu, 7 Agustus 2022
- 0
-
PMII komitmen mengawal pembangunan daerah kabupaten Mamuju
Mamuju Kareba1 Kondisi perekekonomian Mamuju menjadi terhambat paca gempa...
- Sabtu, 6 Agustus 2022
- 0
-
PMII Minta PJ Gubernur Sulbar Evaluasi kinerja DKP
Mamuju Kareba1 Organisasi external Kampus, pergerakan mahasiswa Islam Indonesia PMII...
- Senin, 1 Agustus 2022
- 0
-
Maksimalkan Konten Lokal, KPID Sulbar Siap Topang IKN
Mamuju Kareba1 Melalui lembaga penyiaran kita ingin mendukung Sulbar menjadi...
- Selasa, 5 Juli 2022
- 0
-
Pj.Gubernur Marah Panggil OPD Terkait Banyak Aset Pemprov Terbengkalai
Mamuju Kareba1,Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik melakukan inspeksi mendadak (Sidak),...
- Jumat, 1 Juli 2022
- 0
-
TANDEM DENGAN PEMKAB MAMUJU, KPID OPTIMIS SOSIALISASI ASO DIPASTIKAN LEBIH MASIF
Mamuju Kareba1 Koordinator Bidang PS2P KPID Sulbar Firman Getaran, S.IP...
- Rabu, 29 Juni 2022
- 0
-
PPPKMI gelar Muscab jadikan Mamuju sehat dan keren
Mamuju Kareba1 Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI)...
- Rabu, 29 Juni 2022
- 0
-
FIRMAN GETARAN, S.IP : KPID SUKSES MENGAWAL PELAKSANAAN ASO TAHAP I DI MAMUJU
Mamuju Kareba1 Program pemerintah pusat terkait pelaksanaan Analog Swicth Off...
- Selasa, 28 Juni 2022
- 0
-
KPID Sulbar Perkuat Kemitraan Dengan Kominfo Majene
Mamuju Kareba1 Ketua KPID Sulbar Mu’min bersama Wakil Ketua Ahmad...
- Selasa, 28 Juni 2022
- 0
-
DPRD Sulbar susun ranperda tata niaga Perkebunan sawit
Mamuju Kareba1 Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sulawesi Barat (Sulbar) menyusun...
- Minggu, 26 Juni 2022
- 0
0 comments