- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Ahmad Appa Minta Pendukungnya Tidak Terpancing Isu Negatif
MAMUJU KAREBA1 – Calon Bupati Mamuju nomor urut 1 Ahmad Appa meminta kepada semua pendukung pasangan Ahmad-Jawas agar tidak terpancing dengan isu-isu negatif yang sengaja diciptakan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab dengan merusak alat peraga kampanye milik pasangan ini.
“Kepada semua pendukung nomor 1 saya himbau untuk tidak mudah terpancing dengan isu-isu negatif. Jangan pernah terpancing dengan hal-hal yang akan menimbulkan kekacauan di Mamuju ini,” kata Ahmad Appa di poskonya, Selasa (24/11/2015) malam.
Kata Ahmad Appa, banyak sekali kejadian di lapangan yang membuat marah beberapa pendukungnya, seperti pengrusakan dan menurunkan baliho.
“Ada anggota tim yang datang melapor marah-marah. Ada juga yang datang melapor baliho kita dikasi turun dan diganti baliho orang lain. Tapi saya katakan jangan terpancing.
Kata Ahmad Appa, justru ketika orang lain terus berupaya merusak alata peraga kampanye ayang ada, menandakan bahwa nomor 1 itu memang hebat.
“Bahkan ada pendukung nomor 1 yang pasang baliho di rumahnya, didatangi dan diminta turunkan baliho itu dengan deberi uang. Saya bilang hebat sekali nomor satu, untuk diturunkan balihonya saja di rumah pendukung, harus keluarkan uang sampai 500 ribu,” kata Ahmad Appa.
Laporan: Rin
Redaktur: Muh Gufran Padjalai
0 comments