Sitammu Uju’ Tentukan Pin Lambang Adat Mamuju

By on Jumat, 2 Juni 2017

MAMUJU KAREBA1- Dalam membahas masalah eksistensi adat istiadat budaya Mamuju Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata, telah mengadakan dialog kebudayaan yakni Sitammu Uju’ (dialog bersama antara Maradika dan Gala’gar Pitu), yang berlangsung di Rumah Adat Mamuju, Rabu (31/05)

Tujuan dari kegiatan ini adalah seperti yang dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Hj. Sahari Bulan, bahwa kegiatan ini tidak lain untuk menggali lebih dalam budaya lokal oleh berbagai unsur elemen masyarakat yang ada, serta membahas untuk pembuatan pin sebagai lambang adat Mamuju.

“Tujuan dari pertemuan kali ini adalah untuk membicarakan mengenai pembuatan pin Maradika (Raja) Mamuju dan Gala’gar Pitu (pemangku adat), dan ini harus kita lakukan kordinasi terhadap mereka lewat sitammu uju’, karena pin ini adalah lambang adat yang akan dikenakan oleh Maradika dan Pemangku adat, walaupun pada nantinya pihak Maradika dan Gala’gar pitu yang akan menentukan model dari pin itu sendiri”. Kata Sari selaku ketua panitia.

Sari melanjutkan bahwa pin tersebut terbuat dari bahan emas yang beratnya 5 gram per satu pin dengan menggunakan anggaran APBD. “tetapi ini belum pasti, bisa saja ini bertambah hingga 10 gram dengan adanya dana tambahan dari gala’gar pitu itu sendiri, selain itu pin ini akan di launching pada 14 Juli 2017 mendatang yang bertepatan dengan hari jadi Mamuju”. Lanjutnya

H. Andi Maksum Dai yang merupakan Maradika Mamuju, mengatakan Kegiatan hari ini sitammu uju’ itu adalah ide kami dari lembaga adat bersama Pemerintah Daerah, dan pertemuan kali ini itu tidak lain untuk membahas masalah pin sebagai lambang adat mamuju, “semoga pin tersebut bisa digunakan di hari jadi Mamuju yang sebentar lagi kita laksanakan”. Ungkap Raja.

Sementara itu ditempat yang sama Irwan Pababari selaku Wakil Bupati Mamuju, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sudah lama kita di bicarakan dengan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dalam rangka kembali menggiatkan adat istiadat di Mamuju.

“Kita semua sangat mengadari dengen terbentuknya Sulawesi Barat yang beribu kota di Mamuju, budaya adat istiadat saat ini sedang berada di ujung tanduk, yang hari demi hari mulai terkerus oleh arus globalisasi dimana informasi yang begitu dahsyatnya masuk ke daerah kita yang secara tidak langsung telah mengikis adat istiadat kita”. Terang Irwan

Irwan juga meminta kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali agar terus bertanggung jawab, menjaga dan melestarikan adat istiadat, yang dimilki daerah ini.

“Dan pada hari ini kita harus sadar bukan hanya Pemerintah Daerah yang memiliki niat untuk menjaga dan melestarikan budaya yang kita cintai ini, tetapi semua unsur tanpa terkecuali, bahwa kita mempunyai tanggung jawab yang sama untuk mencintai dan melestarikan budaya yang kita cintai ini”. Jelas Irwan.

Adapun peserta yang hadir pada kegiatan dialog budaya sitammu uju’ ini adalah unsur Birokrasi, Raja Mamuju, perangkat adat, Budayawan, perwakilan perempuan dan pemuda.

Sumber : (hms-syaifuddin)