- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Gubernur Kecewa Nama Indonesia Tidak di Akui di Pabrik Cokelat Swiss
Mamuju (Kareba1.Com)-Gubernur sulawesi barat anwar adnan saleh merasa kecewa saat berkunjungan ke pabrik cokelat calleir nestle di kota interlaken switzerland/ kekecewaan tersebut di karenakan nama indonesia tidak terdaftar sebagai pemasok kakao di pabrik tersebut padahal pabrik tersebut mengolah kakao yang sebagaian besar berasal dari indonesia sulawesi barat
Gubernur sulawesi barat Anwar Adnan Saleh meninjau pabrik cokelat callier nestley di kota interlaken switzerland saat melakukan kunjungan kerja sama luar negeri di negara swiss gubernur didampingi oleh Bupati Polewali Mandar , ketua kadin dan beberapa instansi terkait pemerintah provinsi sulawesi barat dan kabupaten poilewali mandar
Pada kunjunganya ke pabrik cokelat callier Nestley gubernur dan rombongan melihat langsung pembuatan cokelat yang siap saji dan berkunjung ke meseum sejerah masuknya kakao di negara eropa beberpa
negera terpajang di meseum tersebut sebagai negara pemasok kakao dipabrik cokelat callier nestley namun nama indonesia tidak terdaftar di meseum tersebut sedang sebagian besar kakoa tersebut berasal dari indonesia salah satunya provinsi sulawesi barat
Menurut pihak callier nestley bahan baku kakao dari Indonesia masuk melalui negara lain seperti jepang australia dan hasil olahan negara tersebut di pasok ke negara eropa atau di pabrik callier nestley sehingga nama Indonesia tidak termasuk sebagai pemasok kakao di pabrik tersebut
Mendengar penjelasan dari pihak callier nestley gubernur Sulbar merasa sangat kecewa karena nama indonesia tidak terdaftar pada meseum pabrik cokelat tersebut lebih lanjut dirinya akan melaporkan hal tersebut kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo
Setelah meninjau pabrik coklat callier nestley Gubernur Sulbar mengatakan akan menjadikan spirit unutk lebih memberdayakan petani kakao agar peningkatan mutu dan kualitas kakao di indonesia khususnya di sulawesi barat dapat bersaing di tingkat internasional sesuai dengan target presiden republik indonesia tahun 2020 Indonesia menjadi penghasil kakao nomor satu di dunia
Gubernur menambahkan kerja sama pemerintah provinsi sulawesi barat dengan pihak nesley yang sudah berjalan kurang kebih enam tahun akan lebih di tingkatkan agar cokelat di indonesai dapat langsung masuk ke pabrik cokelat callier nestley di negara swiss dan tidak lagi melalui negara lain
Penulis: Ikal.
0 comments