- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Petani di Mateng Setiap Hari Bertaruh Nyawa Menyebrangi Jembatan Rusak
MAMUJU – Nekad karena tidak ada pilihan. Itulah ungkapan sejumlah petani di sebuah dusun di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) saat ditanya mengapa setiap hari berani mempertaruhkan nyawa menyebrangi sebuah jembatan bambu yang saat ini kondisinya telah rusak dan bisa mengancam jiwa mereka.
Menurut para petani, kondisi jembatan memang telah rusak, namun itulah jembatan yang merupakan satu-satunya akses yang harus mereka lalui setiap hari untuk bisa melakukan aktivitas berkebun.
Meski mengancam nyawa, tapi tidak ada pilihan lain, sementara berkebun bagi warga di Dusun Mora Barat, Desa Karossa, Kecamatan Karossa Kabupaten Mateng ini, merupakan sumber penghidupan utama.
Kondisi tersebut, mendapat perhatian serius dari Ketua DPP Forum Persaudaraan Pemuda Sulbar (FPPS) Nirwansyah saat berkunjung ke wilayah ini.
Kepada Kareba1.Com, Senin (18/1/2016), Nirwansyah mengatakan, setiap saat petani di wilyah ini bisa terancam jiwanya jika mengalami kecelakaan saat beraktivitas.
Sebab lanjut Nirwansyah, selain posisi jembatan dari permukaan sungai cukup tinggi, arus sungai yang mengalir di bawahnya juga cukup deras dan dalam.
“Jembatan ini tidak layak disebrangi. Harapan kita segera ada perhatian dari pemerintah. Sebab jangan sampai ada korban petani. Apa lagi jembatan ini digunakan setiap hari,” kata Nirwansyah.
Penulis: Muh Gufran Padjalai
0 comments