Gubernur Sulbar Mengaku Baru Tahun Ini Merasakan Kabut Asap Sangat Parah

By on Jumat, 23 Oktober 2015

MAMUJU KAREBA1-Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh mengatakan, tahun 2015 merupakan tahun bencana kebakaran dan kabut asap terparah yang pernah ia rasakan. Hal itu dikemukakan Anwar dalam konprensi pers yang digelar di ruang kerjanya, Jumat (23/10/2015) pagi.

Kata Anwar, meskipun kebakaran hutan terjadi hampir setiap tahun di Indonesia, tapi untuk pernama kalinya ia melihat, tahun ini  berdampak sangat besar tidak hanya kepada hampir seluruh wilayah di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga di Asia Tenggara bahkan sampai ke Tiongkok.

“Hampir sembilan tahun saya jadi gubernur, saya baru pertama kali merasakan dan kita semua merasakan, kebakaran hutan dan kabut asap ini bahkan juga sudah terjadi di Sulawesi Barat,” kata Anwar Adnan Saleh di hadapan sejunlah wartwan.

Akibat dari itu lanjut Anwar, penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan menjadi sangat terganggu, karena sistem transportas terganggu.

“Pertama beberapa hari terkahir ini, penerbangan tidak bisa masuk ke Mamuju karena kabut asap sejak tanggal 21Oktober sampai hari ini sama sekalai tidak bisa masuk. Kemarin dengan Pak Mentri Pertanian sama-sama dengan saya, harus kembali ke Makassar karena tidak bisa mendarat di Tampa Padang” katanya.

Oleh karena itu, kata Anwar, dirinya selaku pimpinan pemerintahan di provinsi, telah melakukan rapat koordinasi yang dihadiri Kepala Bandan Bencana Kabupaten se Sulbar untuk membahas dan menentukan langkah-langkah penanganan kebakaran yang terjadi diseluruh wilayah kabupaten.

“Kemarin saya melakukan perjalanan darat dari Makassar ke Mamuju memantau dan tadi malam juga saya langsung melakukan rapat koordinasi,” katanya.

Berdasarkan laporan yang terima, kata Gubernur, kebakaran hutan dan lahan terjadi hampir di semua wilayah kabupaten di Sulawesi Barat.

“Terjadi di Polman, di Majene dan
yang pertama di Mamasa. Di Matra juga terjadi dan di Mamuju Tengah. Di Mamuju ini terutama di Bonehau dan Kalumpang juga terjadi. Inilah yang sangat mempengaruhi aktivitas penerbangan di Bandara Mamuju,” ujar Anwar Adnan Saleh.

Penulis: Muh Gufran Padjala