- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
DEMO PERINGATI HARI PAHLAWAN MAMUJU
MAMUJU KAREBA1-Pemuda dan mahasiswa di Provinsi Sulawesi Barat konflik agraria di
tanah air segera diselesaikan agar tidak menimbulkan konflik di
masyarakat yang merugikan pembangunan.
Ratusan pemuda dan mahasiswa di Mamuju diantaranya FPPI Pimpinan Kota
Mamuju, PMII, GMNI, BEM Universitas Tomakaka, BEM Poltekkes, BEM STAI,
Komkar dan Maper melakukan aksi unjuk rasa peringatan hari pahlawan 10
Nopember di Kota Mamuju, Kamis.
Dalam aksinya pemuda dan mahasiswa itu melakukan longmarch
mengelilingi Kota Mamuju dan aksi teatrikal menggambarkan situasi
masyarakat yang belum sejahtera karena perusahaan asing menguasai
masih kekayaan alam yang ada di wilayah Indonesia
pemuda dan mahasiswa itu tampak menggunakan seragam tentara ada yang
seperti pengusaha dan seperti konglomerat serta petani miskin.
“Inilah kondisi saat ini kekayaan alam dikuasai kepentingan asing
sementara banyak aportunis,” kata ketua Cabang PMII Mamuju Ibnu Imat
Totori
masih , aksi mahasiswa tersebut mendapat pengawalan aparat kepolisian
Polres Mamuju.
Para mahasiswa itu menuntut pemerintah untuk menyelesaikan sengketa
agraria yang masih marak terjadi di tanah air, dengan membentuk
panitia khusus penyelesaian konflik agraria.
“Kami tidak setuju dengan upaya penjatuhan pemerintahan Jokowi-JK
seperti dihembuskan sejumlah pihak yang selalu mempolitisir keadaan di
negara ini, karena itu hanya akan merusak demokrasi yang selama ini
dibangun dan tidak menyelesaikan persoalan kebangsaan yang terjadi,
jelasnya selesaikan persoalan harus diselesaikan pemerintah mesti
berpihak kepada masyarakat untuk kesejahteraannya dan kemajuan
pembangunan,” katanya.
Ia mengatakan, dengan memperingati hari pahlawan, kami ingin menjaga
semangat para pahlawan yang telah membela bangsa ini dari Invasi asing
dan ingin menjaga nasionalisme dan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang saat ini sedang diuji dengan terjadinya sejumlah
persoalan kebangsaan.
“Kami akan tetap mengawal dan mengkritisi pemerintah saat ini agar
tetap berpihak kepada masyarakat dan menyelesaikan semua problem
kerakyatan untuk membawa bangsa ini maju dan berkembang dimasa
mendatang.*
0 comments