PSI: Terjun Langsung ke Lapangan, Bukti SDK-Kalma Ingin Mendekatkan Diri ke Masyarakat

By on Selasa, 18 Oktober 2016

MAMUJU KAREBA1-Pasangan Suhardi Duka (SDK)-Kalma dikenal sebagai duet yang
cukup rajin turun langsung ke masyarakat untuk mensosialisasikan
pencalonannya. Ada yang menyebut, model ‘blusukan’ seperti itu
merupakan cara cara SDK-Kalma untuk lebih mendekatkan diri kepada
masyarakat.

Adalah Direktur Eksekutif Pedoman Suara Indonesia (PSI), Arif
Wicaksono yang mengungkapkan hal tersebut. Menurutnya, untuk lebih
meningkatkan lagi tingkat keterpilihan keduanya jelang Pemilukada
Sulawesi Barat, SDK-Kalma memang cukup rajin untuk turun langsung
menemui komunitas masyarakat.

“Saya melihat, apa yang dilakukan SDK-Kalma itu adalah cara mereka
untuk lebih meningkatkan lagi tingkat elektabilitasnya di Pilkada
nanti. Terlebih dengan melihat hasil survei beberapa lembaga survei
yang menyebut, turun langsung mensosialisasikan diri adalah salah satu
cara tepat untuk semakin menguatkan kecenderungan dipilih oleh
masyarakat,” jelas Arif, Selasa (18/10).

Komitmen SDK-Kalma untuk menciptakan pemerintahan yang jauh lebih
friendly juga mengharuskan keduanya untuk secara langsung menyentuh
setiap persoalan yang ada di masyarakat. Turun langsung menemui
masyarakat adalah salah satu cara untuk mengidentifikasi segenap
permasalahan yang dimaksud.

“Apalagi di beberapa kesempatan, Pak SDK khususnya selalu menegaskan
untuk ingin menciptakan pemerintahan yang lebih bersahabat. Saya kira,
dengan model terjun langsung ke masyarakat adalah metode yang cocok
untuk membuat kesan elitis dari para pemimpin itu bisa dibantahkan,”
sambungnya.

Kendati demikian, metode ‘blusukan’ ala SDK-Kalma di atas tidak
selamanya bisa diandalkan untuk konteks masyarakat Sulawesi Barat. Di
mata Arif, kondisi sosiologis masyarakat di Provinsi ke-33 ini juga
wajib diperhitungkan, apakah masih pas dengan terjun langsung ke
masyarakat, atau perlu menggunakan pendekatan lain.

“Karena ada saja tipikal masyarakat di wilayah tertentu yang justru
lebih senang dengan pemimpin tenang atau santai-santai saja dalam
menghadapi Pilkada nanti. Ini juga yang harus dipetakan atau
diperhitungkan oleh SDK-Kalma. Setidaknya, keduanya tahu di wilayah
mana yang pas dengan model turun langsung ke masyarakat, dan wilayah
mana yang cocoknya dengan menggunakan pendekatan lainnya,” demikian
Arif Wicaksono. (*)

Sumber Rilis MCSDK

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

18 − seven =