- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
PSI: Terjun Langsung ke Lapangan, Bukti SDK-Kalma Ingin Mendekatkan Diri ke Masyarakat
MAMUJU KAREBA1-Pasangan Suhardi Duka (SDK)-Kalma dikenal sebagai duet yang
cukup rajin turun langsung ke masyarakat untuk mensosialisasikan
pencalonannya. Ada yang menyebut, model ‘blusukan’ seperti itu
merupakan cara cara SDK-Kalma untuk lebih mendekatkan diri kepada
masyarakat.
Adalah Direktur Eksekutif Pedoman Suara Indonesia (PSI), Arif
Wicaksono yang mengungkapkan hal tersebut. Menurutnya, untuk lebih
meningkatkan lagi tingkat keterpilihan keduanya jelang Pemilukada
Sulawesi Barat, SDK-Kalma memang cukup rajin untuk turun langsung
menemui komunitas masyarakat.
“Saya melihat, apa yang dilakukan SDK-Kalma itu adalah cara mereka
untuk lebih meningkatkan lagi tingkat elektabilitasnya di Pilkada
nanti. Terlebih dengan melihat hasil survei beberapa lembaga survei
yang menyebut, turun langsung mensosialisasikan diri adalah salah satu
cara tepat untuk semakin menguatkan kecenderungan dipilih oleh
masyarakat,” jelas Arif, Selasa (18/10).
Komitmen SDK-Kalma untuk menciptakan pemerintahan yang jauh lebih
friendly juga mengharuskan keduanya untuk secara langsung menyentuh
setiap persoalan yang ada di masyarakat. Turun langsung menemui
masyarakat adalah salah satu cara untuk mengidentifikasi segenap
permasalahan yang dimaksud.
“Apalagi di beberapa kesempatan, Pak SDK khususnya selalu menegaskan
untuk ingin menciptakan pemerintahan yang lebih bersahabat. Saya kira,
dengan model terjun langsung ke masyarakat adalah metode yang cocok
untuk membuat kesan elitis dari para pemimpin itu bisa dibantahkan,”
sambungnya.
Kendati demikian, metode ‘blusukan’ ala SDK-Kalma di atas tidak
selamanya bisa diandalkan untuk konteks masyarakat Sulawesi Barat. Di
mata Arif, kondisi sosiologis masyarakat di Provinsi ke-33 ini juga
wajib diperhitungkan, apakah masih pas dengan terjun langsung ke
masyarakat, atau perlu menggunakan pendekatan lain.
“Karena ada saja tipikal masyarakat di wilayah tertentu yang justru
lebih senang dengan pemimpin tenang atau santai-santai saja dalam
menghadapi Pilkada nanti. Ini juga yang harus dipetakan atau
diperhitungkan oleh SDK-Kalma. Setidaknya, keduanya tahu di wilayah
mana yang pas dengan model turun langsung ke masyarakat, dan wilayah
mana yang cocoknya dengan menggunakan pendekatan lainnya,” demikian
Arif Wicaksono. (*)
Sumber Rilis MCSDK
0 comments