Miris… APK SDK-Kalma Dirusak

By on Rabu, 9 November 2016

img20161028160907
POLMAN KAREBA1-Dirusak pihak tak bertanggungjawab. Alat Peraga Kampanye (APK)
pasangan Suhardi Duka (SDK)-Kalma Katta yang dipasang Komisi Pemilihan
Umum (KPU) diketahui tak lagi utuh.

Tersisa APK milik pasangan Salim S.Mengga-Hasanuddin Mas’ud dan Ali
Baal Masdar (ABM)-Enny Anggraeni yang tmpak masih utuh. Dari gambar
yang beredar di dunia maya jelas terlihat APK SDK-Kalma nyaris tak
tersisa. Kuat dugaan, APK milik Pasangan Calon nomor urut 1 itu
disayat benda tajam.

DPD Demokrat Sulawesi Barat pun berkometar. Lewat juru bicara DPD
Demokrat Sulawesi Barat, Syamsul Samad menyesalkan hal tersebut.
Menurut Syamsul, perusakan APK SDK-Kalma yang terletak di Lantora,
Polewali Mandar itu merupakan bukti betapa banyak pihak yang mendoakan
pencalonan SDK-Kalma di Polewali Mandar.

“Kami tentu sangat meyayangkan adanya perusakan itu. Namun, di sisi
lain, kami melihat sisi positifnya. Bahwa dengan adanya perusakan APK
itu, artinya akan banyak yang mendoakan pencalonan SDK-Kalma di
Polman,” kata Syamsul, Rabu (9/11).

Kendati begitu, Syamsul mengaku tak habis pikir ada saja pihak tak
bertanggungjawab di Polewali Mandar yang melakukan perusakan terhadap
APK milik SDK-Kalma.

“Padahal, yang kami ketahui, masyarakat di Polman itu selalu
mengedepankan etika dan rasa saling menghargai antar sesama kandidat,”
sambungnya.

Syamsul menambahkan, perusakan APK milik SDK-Kalma itu juga
membuktikan betapa besar kekuatan politik yang dimiliki jagoan
Demokrat, PKS, Hanura dan PBB itu khususnya di Polewali Mandar.

“Ini sudah jadi tanda-tanda alam bahwa kekuatan politik SDK-Kalma di
Polman itu cukup kuat. Buktinya, ada saja pihak yang merasa terganggu
dengan melakukan perusakan APK. Padahal, APK itu kan sudah diadakan
dan dipasang langsung oleh KPU,” kata Syamsul.

“Kepada para tim dan relawan pendukung SDK-Kalma, saya menghimbau
untuk tidak terpancing. Jangan terprovokasi dengan perusakan APK
tersebut. Tetap fokus, tetap bekerja dengan mengedepankan etika dalam
melakukan kerja-kerja politik,” demikian Syamsul Samad, pria yang juga
Ketua Komisi I DPRD Sulawesi Barat itu.

Terpisah, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Barat, Busran
Riandi menyebut, pihaknya belum sekalipun menerima laporan adanya
perusakan APK di Polewali Mandar.

“Kita belum menerima adanya laporan soal perusakan itu,” kata Busran
yang dihubungi via telepon.

Meski begitu, Busran menghimbau kepada semua pihak untuk tetap
menjunjung tinggi komitmen kampanye damai yang sebelumnya telah
disepakati. Menurutnya, cita-cita proses demokrasi yang ideal hanya
bisa diwujudkan dengan aksi saling menghargai di antara Pasangan
Calon.

“Seharusnya, sesama tim pemenangan masing-masing Paslon itu bisa
saling menjaga APK masing-masing. Bukan justru melakukan peruskan.
Kita inikan mau proses demokrasi di Sulbar ini berjalan secara damai
dan beretika. Bukan justru melakukan perusakan,” jelas Busran.

Busran Riandi mengatakan, tindakan perusakan APK di atas sudah masuk
ke ranah pidana Pemilu. Pihaknya pun tetap akan memproses jika
terbukti benar ada oknum yang melakukan perusakan terhadap APK milik
SDK-Kalma tersebut.

“Itu sudah masuk pidana Pemilu. Tapi mekanisme kajiannya tetap masuk
di Bawaslu. Tentu akan kita proses jika memang benar adanya,” tutup
Busran Riandi. (*)