- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
LOKAKARYA KAMPANYE PENCEGAHAN MEASLAS RUBELLA DINKES SULBAR
MAMUJU K1- Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan
lokakarya starategi komunikasi dan pengarahan kampanye pencegahan
measlas rubella (MR) serta pertemuan evaluasi pra kampanye MR di Provinsi Sulbar. Sabtu 28/7/2018
“Indonesia telah sukses menyelenggarakan kampanye MR fase pertama pada tahun 2017 yang menjangkau 35 juta anak dipulau Jawa dan tahun ini Indonesia kembali melanjutkan kampenye MR pada fase kedua diluar pulau Jawa yang diperkirakan menjangkau kira kira 31 juta anak, hal di ungkapkan dr H. Ahcmad Azis M.Kes kepala dinas kesehatan provinsi sulawesi barat.
Ia mengatakan, setelah kampanye Indonesia akan memperkenalkan vaksin MR mengandung mengandung du antigen yaitu Measles dan Rubella yang menggantikan vaksin measles/campak.
“Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus dengan masa inkubasi rata-rata 8-13 hari, gejala penyakit campak adalah demam, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk atau pilek dan konjungtivitis,” katanya.
Menurut dia, penyakit campak bisa berakibat fatal apabila terjadi
komplikasi, misalnya diare berat, radang paru (pneumonia), radang otak (encephalitis), kebutaan bahkan kematian.
“Campak merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi saat ini target dunia termasuk Indonesia dalam pengendalian
campak adalah tercapainya eliminasi campak,” katanya.
Sementara Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering
menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan akan tetapi yang menjadi
perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah efek teratogenik apabila
rubella ini menyerang wanita hamil adą trimester pertama.
“Infeksi rubella yang terjadi sebelum konsepsi dan selama awal
kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella kongenital (Congenital Rubella Syndroms/CRS) pada bayi yang
dilahirkan,” katanya.
Ia mengatakan, karena itulah lokakarya starategi komunikasi dan
pengarahan kampanye pencegahan measlas rubella (MR) serta pertemuan
evaluasi pra kampanye MR di Provinsi Sulbar dalam rangka mendukung
program kampanye MR
Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan
pengendalian rubella Congenital, Rubella Syndrome (CRS) pada tahun
2020.
Strategi yang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah:
1. Penguatan imunisasi rutin untuk mencapai cakupan campak 2.
Pelaksanaan Crash program Campak pada anak usia 9-59 bulan di 185 3.
Pelaksanaan kampanye vaksin MR pada anak usia 9 bulan hingga 15 tahun
295 % merata di semua tingkatan kabupaten/kota pada bulan Agustus-
September 2016 secara bertahap dalam 2 fase sebagai berikut: Fase 1
bulan Agustus-September 2017 di seluruh Pulau Jawa o o Fase 2 bulan
Agustus-September 2018 di seluruh Pulau Sumatera Pulau Kalimantan,
Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua#.
0 comments