Hati- Hati Komsumsi Air Mineral Isi Ulang (Galon)

By on Rabu, 11 Januari 2017
MAMUJU KAREBA– Kualitas air galon yang banyak dijual di Mamuju nampaknya perlu dipertanyakan kelayakannya. Betapa tidak, beberapa warga mengeluhkan kualitas depot air minum yang biasa mereka konsumsi.
Adriansyah, warga lingkungan Padang Panga, Jalan Soekarno Hatta, Mamuju, mengatakan bahwa dirinya beberapa kali mendapati jentik nyamuk di dalam air minum galon yang baru dibelinya.
“Saya juga heran, kok bisa di dalam air galon isi ulang itu ada jentik nyamuk beberapa hari lalu. Saya lihat langsung, jentik nyamuknya masih hidup di dalam galon. bagaimana cara mereka melakukan penyaringan,” sebut Adriansyah kepada, Selasa (10/1/17).
Hal yang sama juga dialami oleh Nanna, seorang penyiar di salah satu lembaga penyiaran Radio di Ibukota Sulbar ini. Selian jentik nyamuk, Nanna mengaku bahkan mendapati air galon yang berlumut.
“Iya, kami juga pernah mendapati jentik nyamuk, kemudian ada juga lumutnya di dalam galon yang diantar ke kantor kami. Saat itu, kami langsung membuang isi galonnya. Saya tidak tahu apa penyebabnya,” katanya.
Merespon hal tersebut, pengurus DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Mamuju, Ashari Rauf, mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Mamuju untuk segera melakukan pengawasan terhadap depot air galon yang ada di daerah ini.
“Kami meminta dengan segera Kepala Dinas Kesehatan Mamuju bersama jajaran melakukan pengawasan. Harus turun ke lapangan, datangi seluruh depot air minum (Galon) di Mamuju ini. Jangan sampai banyak di antara mereka yang memang tidak layak,” tegas Ashari.
Ashari yang juga ketua LSM Jaringan Masyarakat Non Partisan (Jari Manis) Sulawesi Barat ini mendesak untuk segera menutup depot air minum yang dianggap tidak memenuhi standar kelayakan.
“Harusnya setiap depot air galon diuji melalui Balai Teknis Kesehatan Lingkungan. Harus ada standar kesehatan. Kalau kondisinya sudah seperti ini, yang jadi korban tentunya masyarakat sendiri,” katanya.
Dalam waktu dekat, tambah Ashari, KNPI Mamuju akan menyurat kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju agar segera melakukan tindakan-tindakan ril di masyarakat.
“Tentu hal ini akan kita kawal juga. Kita akan menyurat ke Dinkes Mamuju. Sebab, air galon yang dijual di Mamuju ini memang kita yakini pasti ada yang tidak memenuhi kualifikasi dan standar kesehatan. kami juga akan merekomendasikan agar pengusaha galon yang tidak memenuhi standar, harus tutup sementara, sambil memenuhi aspek-aspek kesehatan,” terangnya.#Asr.

Jika air yang akan Anda minum menunjukkan ciri-ciri ini, jangan dikonsumsi

  • Minum adalah kebiasaan baik, tapi bagaimana jika air yang diminum bukanlah air yang layak? Minum delapan gelas sehari akan memenuhi kebutuhan cairan tubuh, tetapi masih banyak yang tidak tahu bagaimana sebenarnya air yang layak minum. Nah, marilah cari tahu air seperti apa yang eharunya dapat diminum atau tidak, demi kesehatan bersama.
  • Air yang terlalu lama mendidih

    Air memang harus direbus hingga mendidih. Tapi jika air sudah mendidih hingga berjam-jam dan direbus bahkan hingga melewati semalam maka zat seperti kalsium, magnesium, kandungan logam, dan nitrit akan menjadi sangat tinggi. Air tersebut jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan mengurangi fungsi lambung dan usus, dampaknya akan mengakibatkan perut kembung dan diare. Sedangkan nitrit yang terlalu tinggi jika dikonsumsi akan menjadi racun bagi organ dalam tubuh dan menjadi penyebab organ dalam kekurangan oksigen. Jika fungsi organ dalam sudah mulai kehilangan fungsinya, bisa menyebabkan pingsan, kejang dan lebih parahnya lagi kematian.

  • Air yang tidak dimasak

    Seperti air ledeng yang langsung diminum. Air ledeng yang biasa kita pakai sudah melalui proses klorin, proses tersebut memisahkan 13 zat yang merugikan. Beberapa zat di antaranya dapat menyebabkan kanker dan cacat lahir bayi. Air yang direbus tidak sampai matang tidak akan menuntaskan proses sterilisasi air terhadap zat-zat berbahaya. Seharusnya yang harus dilakukan ialah merebus air minum hendaknya dilakukan sampai titik didih 100 derajat celcius selama kurang-lebih 3 menit.

  • Air yang sudah usang

    Air ini dinamakan sudah usang karena sudah terlalu lamanya air tersebut tersimpan. Air seperti ini dapat menyebabkan lambatnya pertumbuhan si kecil, mempercepat penuaan dini, dan mempunyai resiko cukup besar untuk terkena kanker lambung atau kerongkongan. Usahakan air yang dikonsumsi adalah air yang benar-benar segar yang sudah pasti terjamin kualitasnya, seperti air kemasan merek.

  • Air yang direbus secara berulang-berulang

    Ada sebuah cara yang salah dengan berinisiatif untuk berhemat yakni mencoba untuk selalu memanaskan kembali air dari dalam termos. Hal ini mungkin memang akan terlihat lebih ekonomis daripada selalu merebus air yang baru, tapi ini bisa merugikan karena kandungan nitrit akan meningkat dan dapat menyebabkan penimbunan racun dalam tubuh.

  • Air panci kukus

    Ada lagi sebuah cara yang salah namun masih juga ada saat ini yang melakukannya, dengan tidak memperhatikan air dari panci kukusan tersebut. Kebanyakan air panci tidak pernah diganti dengan yang baru, air panci hanya ditambah ketika sudah terlihat berkurang. Sedangkan seperti yang sudah diterangkan di atas bahwa air dengan proses pemanasan berulang-ulang meningkatkan kadar nitrit. Kerak-kerak yang ikut dalam resapan air jika ikut masuk kedalam tubuh, maka akan menyebabkan penyakit seperti sistem pencernaan yang tidak baik, gangguan saraf, permasalahan pada saluran kemih, dan juga penyebab faktor penuaan dini.

    @dikutip dari beberapa sumber.#