“Bukan hanya menjadi penjahit kebijakan. Dengan menjadi desainer kebijakan, mudah-mudahan pada periode terakhir 2019-2024 ini semua masalah lama bisa selesai,” kata Zudan Arif Fakrulloh usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Sulbar, Mamuju, Sabtu
Masalah tersebut, lanjut Zudan, yakni kemiskinan, stunting, investasi, pengangguran, inflasi dan peningkatan perekonomian.
Jika semua permasalahan itu dapat terselesaikan maka hal itu dapat menjadi warisan semua pihak yang terlibat pada akhir periode 2019-2024.
“Hal-hal yang bisa meningkatkan investasi itu harus kita kerjakan karena dengan investasi kita dapat meningkatkan perekonomian. Kita harus memahami investasi di Sulbar itu belum tumbuh dengan baik. Kita harus cari jalan yang efektif,” jelas Zudan.
Menurutnya, jika ekonomi tumbuh, banyak masyarakat yang bekerja sehingga akan memiliki penghasilan.
“Akhirnya, kemiskinan bisa ditekan sehingga stunting juga dapat teratasi,” ujarnya.
Ia menjelaskan dengan bertumbuhnya investasi di Sulbar maka anggaran pada ABPD Sulbar dapat digunakan untuk belanja modal yang dapat meningkatkan perekonomian, seperti membangun pusat belanja yang menyediakan semua oleh-oleh dan suvenir khas Sulbar.
“Kita bangun seperti pusat UMKM, kita bangun seperti Islamic Center yang di situ menjadi tempat wisata religi. Setelah berwisata, ada tempat belanja oleh-oleh sehingga ekonomi tumbuh,” terang Zudan.
Sementara saat rapat paripurna DPRD Sulbar terkait jawaban gubernur atas pandangan umum fraksi mengenai pengantar nota keuangan Ranperda tentang APBD 2024, Penjabat Gubernur menjawab semua pandangan umum dari tujuh fraksi yang ada di DPRD Sulbar.
“Semua fraksi yang ada menyetujui pandangan yang disampaikan untuk dilanjutkan ke tahap selanjutnya, yakni pembahasan APBD 2024,” kata Zudan#ant
0 comments