- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
DPRD Sulbar: Negara Belum Berpihak ke Petani
MAMUJU, – Ketua Komisi II DPRD Sulbar, Sukri Umar mengatakan, minimnya jatah pupuk bersubsidi menandakan pemerintah pusat belum berpihak kepada petani.
Jatah pupuk bersubsidi yang dialokasikan pemerintah untuk Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tahun 2021 dinilai minim. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pun menyebut negara tidak berpihak kepada petani.
Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulbar, alokasi pupuk subsidi tahun ini jauh dari permintaan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Dari jumlah kebutuhan lima jenis pupuk yang diminta, pemerintah pusat melalui PT. Pupuk Indonesia hanya mengalokasikan 0,5 hingga 54,61 persen.
“Intinya negara belum berpihak ke petani, kita harus menunggu kesadaran presiden dalam hal ini pemerintah pusat,” terang Sukri, Senin, 29 Maret 2021.
Menurutnya, alokasi anggaran untuk menyuplai pupuk subsidi ke petani Sulbar sangat sedikit.
Hal ini membuat para petani resah karena tak mampu berproduksi maksimal.
Padahal, lanjut Sukri, petani merupakan kekuatan utama dalam pembangunan ekonomi.
“Kita masih dalam masalah Covid-19, Sulbar sendiri baru saja terkena bencana gempa. Satu-satunya kekuatan utama dalam membangun kembali ekonomi pascabencana adalah petani. Pemerintah pusat harus perhatikan ini,” jelas Sukri.
0 comments