Dinkes Sulbar rekap data informasi dan koordinasi terkait virus corona covid-19.

By on Senin, 23 Maret 2020

 

Mamuju Kareba1.com.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menyatakan satu pasien yang berasal dari Kabupaten Polewali Mandar dinyatakan pasien dalam pengawasan (PDP).

 

“Di Sulbar masih negatif virus corona covid-19, namun satu pasien yang berasal dari Kabupaten Polewali Mandar dinyatakan pasien dalam pengawasan (PDP), dan telah dirujuk ke rumah sakit Pare Pare Sulsel untuk mendapatkan perawatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsj Sulbar, Muhammad Alif Satria di Mamuju.

 

Ia mengatakan, Dinkes Sulbar terus melakukan rekap data informasi dan koordinasi terkait virus corona covid-19.

Dinkes Sulbar menyatakan, sebanyak 60 orang dinyatakan, orang dalam pemantauan (ODP), sementara 118 orang dinyatakan selesai dalam pemantauan.

 

Kepala Dinkes mengatakan, dari semua kabupaten yang ada di Provinsi Sulbar, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebelumnya mencapai 178 orang.

 

Ia berharap, agar masyarakat Sulbar tetap waspada, dan jangan panik dalam menghadapi virus corona.

 

Menurut dia, data tersebur diolah berdasarkan laporan dari enam kabupaten di Sulbar melalui Seksi Surveilans Dinkes Provinsi Sulbar.

 

Menurutnya, langkah yang dilakukan pemerintah di Sulbar adalah mempersiapan dan menggeser anggaran yang ada untuk membeli alat swap dan sebagainya termasuk melatih orang menghadapi corona.

 

“Sampai saat ini beberapa petugas kesehatan sudah diberikan pelatihan dalam penanganan ODP,” katanya.

 

Menurut dia, nantinya akan ditugaskan untuk kerja di lapangan, dan persiapannya sudah dilaksanakan sebelumnya.

 

Alif berharap, secepatnya ada pasokan alat dari Kementrian Kesehatan untuk dilakukan penanganan ODP terkait kasus corona ini.

 

 

Menurutnya, langkah yang dilakukan sekarang adalah mempersiapan dan menggeser anggaran yang ada untuk membeli alat swap dan sebagainya termasuk melatih orang.

 

“Sampai saat ini beberapa orang sudah kita latih dalam penanganan ODP, setelah itu kita bisa distribusi untuk kerja di lapangan. Kita sudah persiapkan jauh hari sebelumnya pelatihan tersebut,” jelas Alif.

 

Alif berharap, secepatnya ada pasokan alat dari Kemenkes RI dalam penanganan ODP

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one × 3 =