- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Dinkes Sulbar pesan APD untuk tenaga Medis
Mamuju Kareba1.com
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melakukan pemesanan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis dalam penanganan pasien COVID-19 di daerah itu.
Kepala Dinas Kesehatan Sulbar Muhammad Alif Satria, di Mamuju, Minggu, menyampaika pihaknya telah melakukan pemesanan sebanyak 150 unit APD tersebut.
“Saat ini sedang dalam proses pengiriman. Kemungkinan dua sampai tiga hari ke depan sudah tiba. Untuk sementara kami memesan sebanyak 150, tapi akan ditambah jika nantinya masih kekurangan,” kata Muhammad Alif.
Sementara itu, Direktur RSUD Regional Sulbar dr Indahwaty juga menyampaikan selain Dinas Kesehatan pihaknya juga telah melakukan pemesanan APD tersebut.
“Kami juga sudah memesan dan sedang dalam proses. Semoga dalam waktu dekat juga sudah tiba karena kita memang masih sangat kekurangan APD untuk digunakan tenaga medis dalam menangani pasien COVID-19,” ujar Indahwaty.
Selain telah memesan APD, Pemprov Sulbar lanjutnya juga sedang menyiapkan bangunan RSUD Regional Sulbar yang lama untuk dijadikan tempat karantina pasien COVID-19.
“Meskipun saat ini belum ada pasien suspect, tapi sudah ada pasien orang dalampemantauan (ODP). Dan RSUD yang lama ini akan menjadi tempat karantina jika sudah dinyatakan pasien dalam pemantauan (PDP). Nanti dinyatakan positif baru kita pindahkan ke ruang isolasi rumah sakit,” kata Indahwaty.
Dia pun berharap APD tersebut segera tiba dan dapat digunakan jika nantinya sudah ada pasien COVID-19 yang harus ditangani oleh tenaga medis.
“Mudah-mudahan bangunan ini tidak digunakan. Akan tetapi kita harus tetap waspada,” kata Indahwaty.
0 comments