DESA SADAR TB STARATEGI PENANGGULANGAN TB

By on Senin, 23 April 2018

MAMUJU KARBA1- Sejak tahun 1993, WHO menyatakan bahwa TB merupakan kedaruratan global bagi kemanusiaan. Walaupun strategi DOTS telah terbukti sangat efektif untuk pengendalian TB, tetapi beban pengendalian TB di masyarakat masih sangat tinggi. Dengan berbagai kemajuan yang dicapai sejak tahun 2013, diperkirakan masih terdapat sekitar 9,5 juta kasus baru TB dan
sekitar 0,5 Juta orang meninggal katena TB diseluruh dunia (WHO, 2009). Selain itu pengendalian TB mendapat tantangan baru seperto ko-infeksi TB/HIV, TB yang resisten obat, TB pada anak dan tantangan lainnya dengan tingkat kompleksitas yang makin tinggi.

Provinsi Sulawesi Barat yang menurut data dari Kementerian Pembangunan
Daerah Terpencil masih merupakan provinsi tertinggal adalah provinsi
ke 33 dengan jumlah penduduk sebanyak 1,158,336 (sensus penduduk
2010), keadaan geografis serta kondisi pencapaian derajat hidup
masyarakat masih rendah termasuk dalam hal pencapaian kesejahtraan
kesehatan, hal ini dianggap penyebab ketertinggalan tersebut.
Terbatasnya jumlah tenaga kesehatan, minimnya sarana pelayanan
kesehatan serta masih rendahnya kemampuan tenaga pengelola kesehatan dalam hal penyakit tertentu termasuk penyakit Tuberkulosis adalah
pekerjaan rumah .

“Penyakit tuberculosis masih merupakan masalah bersar di Provinsi
Sulawesi Barat. Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya penemuan
penderita TB yakni 1609 dari yang ditargetkan sebanyak 2154. Kurangnya
partisipasi masyarakat dalam penjaringan TB dianggap salah satu faktor
yang menyebabkan rendahnya angka penemuan ini,” kata kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Sulbar, Ahmad Azis M Kes.

Ia mengatakan, Pembentukan Desa Sadar TB merupakan salah satu strategi
bagaimana meningkatkan peran masyarakat dalam penanggulangan TB.
Melalui Desa Sadar TB kita berharap penjaringan penderita TB dan
pemutusan rantai penularan kuman TB disuatu wilayah dapat dilakukan
sekaligus meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang TB.