Bicara di Mesjid Padang Baka, SDK Bilang, di Pilkada Siola-olai Tau

By on Jumat, 18 September 2015

MAMUJU KAREBA1-Bupati Mamuju Suhardi Duka (SDK) berkesempatan shalat Jumat bersama jama’ah Masjid Nurul Amin Padang Baka, Jumat (18/92015).

Usai shalat Jumat, pihak pengurus mesjid memberi kesempatan kepada Bupati dua periode yang akan segera mengakhiri masa jabatannya pada 8 Oktiber ini, untuk menyampaikan pesan-pesan perpisahan.

“Bersama kita hari ini, ada Bapak Bupati Mamuju. Kepada Bapak kami mengucapkan terima kasih atas kehadirannya di masjid ini, dan kepada para jamaah, mohon waktunya sejenak, karena Bapak Bupati akan menyampaikan sepatah kata. Kepada bapak kami silahkan,” demikian kata pengurus masjid.

Di hadapan jamaah jumat, SDK meyampaikan perihal dirinya yang akan segera meninggalkan rumah jabatan bupati “Sapota” di Anjoro Pitu, pada tanggal 20 Oktober mendatang.

“Saya akan segera pindah, karena di bawah sapo ku, yang di atas itu sapo ta,” kata SDK.

SDK yang pada kesempatan tersebut lebih banyak menggunakan bahasa Mamuju juga mengatakan, selama tiga tahun tinggal di sapota, sehari-hari ia berangkat atau pulang kantor melewati pemukiman masyarakat Padang Baka.

Karena itu mungkin ada hal-hal yang kurang berkenan di hati warga Padang Baka, seperti kendaraan Bupati yang melewati jalan di tengah pemukiman warga menuju kantor atau pulang ke rujab sapota, harus majirris (kencang).

“Mungkin kalau lewat di sini, kendaraan saya terlalu majirris dai (ke atas). Untuk itu saya mohon maaf karena disini tanjakan. Jadi memang harus majirris. Biasa kalau saya setir sendiri, itu dari bawah saya sudah tancap gas memang, karena mendaki,” demikian ungkapan SDK yang diartikan dari bahasa Mamuju.

Ia juga menyampaikan, pada tanggal 20 oktober nanti, dirinya bersama keluarga akan segera pindah ke rumah pribadinya.

“Saya akan pindah ke sapo ku yang di bawah, karena yang diatas itu sapo ta, tania sapo ku” kata SDK masih dengan bahasa Mamuju.

SDK juga menyampaikan kepada warga Padang Baka, bahwa dirinya meskipun bukan lagi sebagai bupati, namun tetap akan membuka diri untuk menerima keluhan-keluhan masyarakat atau penyampaian lain terkait hal-hal yang dibutuhkan masyarakat.

“Anak saya ketua DPRD, jadi dia bisa menyampaikan itu ke pemerintah. Memberikan bantuan dan lain-lain” kata SDK.

Ia juga berpesan, jika ada warga yang membutuhkan perawatan rumah sakit, agar tidak segan-segan menghubungi dirinya, sebagai pemilik rumah sakit Mitra Manakarra Mamuju.

“Hubungi saya atau datang saja langsung, kalau butuh perawatan rumah sakit. Karena rumah sakit Mitra Manakarra itu milik saya,” kata SDK.

Terkahir SDK juga menyinggung soal pelaksanaan pemilihan bupati Mamuju yang akan digelar pada 9 Desember mendatang.

Kata SDK, pada pemilihan nanti, ia berharap masyarakat Padang Baka dapat tetap berada bersama-bersama dengan dirinya dalam memilih.

“Siola-olai tau. Ing kita padanta to Mamuju, siola-olai tau. Salama i tau, punna siala-ola. Jari siola-ola tau nasang, ne,” kata SDK.

Salah seorang jamaah masjid yang mendengar penyampaian SDK tersebut, di luar masjid mengatakan, dirinya bingung siapa calon yang dimaksud sang bupati.

“Kita tidak tahu yang mana itu dimaksud siaola-ola tau, karena calon bupati ada tiga. Bupati pilih mana?” kata salah seorang jamaah. (K1)