Oh.. Nikmatnya Gesekan Dalam Perbedaan

By on Minggu, 20 September 2015

Menghadapi pilkada, pasti juga dibutuhkan kekerasan dalam arti, ada niat dan tekad keras para pasangan calon serta ada kerja keras dari para tim untuk memperjuangkan kemenangan dalam meraih banyak dukungan.

Juga pasti akan ada tekanan dan hentakan. Setdaknya dari alat peraga kampanye yang beradu dengan balok dan paku karena harus dibentangkan agar terbuka lebar-lebar.

Dan akan ada gesekan walau sekecil jerit kertas surat suara yang dibuka perlahan di dalam bilik tertutup kemudian harus dicoblos lalu dilipat diatas bantal.

Tetapi yang penting diingat, jangan pernah ada pemaksaan walau hanya misalnya pada saat pengemasan surat suara dalam satu wadah. Alat kemasan itu jangan disesaki logistik pemilu dalam jumlah yang berlebih, sebab bisa saja akan menyebabkannya pecah.

Dan kekerasan dalam pengertian niat dan tekad para kandidat serta kerja keras para tim tetap harus dilembutkan dengan pelumas kasih sayang dan saling pengertian, sehingga tetap bisa saling menerima perbedaan bahkan gesekan.

Sebab harus disadari, bahwa pasangan calon yang ada adalah figur-figur terbaik daerah. Mereka semua memiliki pendukung yang tentu saja dilandasi atas rasa suka.

Tidak ada salah satu pasangan calon yang harus kita anggap sangat sempurna sementara pasangan yang lain kita sebut tidak bisa diterima karena misalnya kita anggap terlalu banyak salah dan dosa.

Para pasangan calon pemimpin yang ada ini adalah manusia. Mereka tentu tak seorang pun yang luput dari salah. Tetapi niat dan tekad mereka baik. Karena mereka hendak berjuang menjadi pemimpin yang akan mengurus dan membangun daerah. Dan mereka bersaing untuk dipilih, karena mereka ingin membuktikan diri, bahwa mereka memang mumpuni.

Dan dari sekian banyak pasangan calon, pastinya tidak ada salah satu pasangan calon pun yang harus kita takuti misalnya karena dianggap akan menjadi ancaman pada diri dan daerah.

Karena itu sebagai pendukung atau tim juga pasangan calon, tidak perlu merasa harus ngotot apa lagi harus mati-matian dengan segala cara untuk menang dengan menabuh genderang perang seolah-olah para pasangan calon adalah pejuang yang sedang mangahadapi penjajah sehingga harus bertempur berdara-darah.

Sebagai pemilih dan juga tim pun para pasangan calon, kemenangan kita semua adalah lahirnya pemimpin baru yang akan kita serahi tanggung jawab dan kewajiban mengurusi segala susuatu sesuai aturan yang telah ditentukan.

Sebagai pemilih dan pendukung, silahkan mendukung dan memilih salah satu pasangan calon pemimpin itu setelah melalui perenungan dan pertimbangan.

Sebelum memilih, buka pikiran hati dan perasaan lalu pilih dengan penuh kesadaran. Bukan karena tekanan apalagi misalnya karena berharap uang.

Wallahu a’lam bissawaab..

Laman: 1 2