- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
MEMBANGUN PATRIOTISME DIKALANGAN GENERASI MUDA
Majene Kareba1-Semangat patrotisme yang perlu ditanamkan kepada generasi muda di Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat mesti dibangun melalui
pendidikan.
Pertanyaan mendasar adalah apa yang harus dilakukan untuk menjaga dan
memelihara semangat patriotisme di kalangan generasi muda dan
masyarakat pada umumnya
Mengembangkan patriotisme melalui pendidikan memang tidak dapat segera
dirasakan efektivitasnya, tetapi bersifat jangka panjang. Masalahnya
adalah, pendidikan yang bagaimana yang dapat menumbuhkembangkan
semangat patriotisme .Pendidikan yang dikelola dan mengarah pada
“kreativitas” atau pendidikan yang “bukan hanya mencerdaskan tapi juga
mencerahkan.
Satu aspek yang tidak bisa dilupakan adalah pendidikan yang berbasis jati diri.
“Cara paling efektif mengembangkan semangat dan jiwa patriotisme dan
nasionalisme adalah melalui pendidikan baik informal, non formal,
maupun formal,” kata sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Majene, Drs
Mannan Asri
Ia mengatakan, mengembangkan patriotisme melalui pendidikan memang
tidak dapat segera dirasakan efektivitasnya, tetapi bersifat jangka
panjang.
“Pendidikan yang bagaimana yang dapat menumbuhkembangkan semangat
patriotisme pendidikan yang dikelola dan mengarah pada kreativitasatau
pendidikan yang bukan hanya mencerdaskan tapi juga mencerahkan, dan satu aspek yang tidak bisa dilupakan adalah pendidikan yang berbasis jati diri,” katanya.
karena menyadari bahwa patriotisme merupakan fenomena struktur sosial
artinya dibentuk oleh lingkungan bukan lahir dari warisan genetik,
maka di tengah kehidupan yang semakin pragmatis dan menglobal seperti saat ini, sudah sepatutnya bangsa Indonesia berupaya membangun
nilai-nilai patriotisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.
cerminan patriotisme dalam era golbalisasi, yakni patriotisme selalu
mengisyaratkan simbol-simbol dan dengan simbol sehingga manusia
sering dinilai mahkluk simbolik.
“Simbol patriostisme yang paling umum dan mendasar adalah bendera
nasional, karena jika bendera merah putih misalnya dilecehkan, maka
rakyat Indonesia akan sangat marah dan rela mempertahankan simbol
negara tersebut,” katanya.
Ia mengatakan, secara kasat mata indikator seseorang memiliki jiwa dan
semangat patriotisme terlihat dari sikap menjunjung tinggi kehormatan
bangsa yang disimbolkan bendera merah putih, tanda-tanda seseorang
berjiwa patriotisme dapat dilihat dari berbagai perspektif, mencintai
kebudayaan sendiri bahasa, adat istiadat, makanan, kerelaan berkorban
demi bangsa dan taat pada aturan hukum yang berlaku.
Namun demikian dewasa ini pemuda dan siswa lebih mengidolakan pemain
sinetron dan artis Korea daripada pejuang bangsa, urgensi patriotisme
di era Globalisasi tidak perlu mencari siapa yang salah atas fenomena
nilai patriotisme mulai tergerus dan memudar, namun lebih baik mencari
solusi bagaimana lebih memperkokoh kembali jiwa patrotisme, Karena
terlebih dahulu yang harus diyakini adalah patriotisme tetap penting
dan dibutuhkan dalam kehidupan modern yang ditandai globalisasi di
segala bidang kehidupan.
0 comments