- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Kemenhan Rekrut 100 juta Warga Wajib Militer
KAREBA1.Com, Jakarta – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bakal merekrut 100 juta warga negara Indonesia (WNI) untuk mengikuti wajib militer. Senin pekan depan (19/10/2015), Presiden Jokowi akan memulai perekrutan 4.500 orang.
Kepada wartawan, Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan, wajib militer atau program bela negara ala Indonesia ini berbeda dengan wajib militer di Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS), Singapura atau negara lainnya.
Menurutnya, Indonesia tidak akan meniru wajib militer di sejumlah negara tersebut. Menurutnya, warga negara yang direkrut hanya akan mengikuti pendidikan militer selama satu bulan. Lalu diberikan kartu tanda anggota dan Kemenhan. “Jadi, urusan tembak-menembak itu nomor dua ratus,” ujarnya. Selain mendukung program keamanan nasional, pemberlakuan wajib militer juga untuk menciptakan kedisiplinan nasional.
Terpisah, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan, Mayjen Hartind Asrin menambahkan, materi wajib militer meliputi, pemahaman empat pilar negara, sistem pertahanan semesta dan pengenalan alutsista TNI. Juga ditambah lima nilai cinta tanah air, sadar bangsa, rela berkorban, dan Pancasila sebagai dasar negara.
Untuk pelatihan fisik, kata Hartind, tidak terlalu dibebankan. “Fisik cuma baris berbaris saja. Rohaninya yang kita isi dengan jiwa nasionalisme. Dari sini terlihat perbedaan antara wajib militer Indonesia dan negara lainnya,” ujarnya.(net)
0 comments