- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Jawas Janji Bisa Benahi Kota Mamuju 1,5 Tahun Pertama Pemerintahan
MAMUJU KAREBA1–Calon Wakil Bupati Mamuju Abdul Jawas Gani mengatakan, selama sepuluh tahun terakhir periode kepemimpinan di Mamuju, banyak permasalahan terjadi terutama terkait dengan penataan kota yang yang boleh dikata merupakan bentuk kegagalan pemerintah kabupaten. ( Baca juga : jawas Gani Bantah Isu jadi Calon Bayangan )
Karena itu menurut calon wakil bupati nomor urut satu ini, harus dilkukan perubahan total untuk menjadikan Mamuju jauh lebih baik di masa yang akan datang.
“Saya pikir untuk Mamuju baru, kita harus lakukan perubahan secara total. Saya kasi tahu kosong satu saya, kalau satu setengah tahun kita jalankan pemerintahan tidak bagus penataan kota, kita mundur saja pak,” kata Jawas Gani usai bertemu dengan para pendukungnya di Lingkungan Kasiwa Kelurahan Binanga Kabupaten Mamuju, Senin (12/10/2015) malam.
Jawas menjelasakan, contoh bentuk kegagalan para pejabat pemerintah sebelumnya adalah seringnya terjadi banjir di dalam kota Mamuju serta kondisi sejumlah fasilitas penunjang kegiatan ekonomi masyarakat seperti pasar yang dibiarkan terbengkalai, kumuh dan tidak terurus.
Kata Jawas, tanpa bermaksud melemahkan calon lain, namun dua pasangan calon yang menjadi saingannya di Pilkada kali ini, adalah para pejabat yang terlibat di pemerintahan sebelumnya. Itu artinya kata dia, mereka bertanggung jawab dengan kondisi itu.
“Itu kah yang mau dilanjutkan? Kemarin kan saya ketua timnya juga di pilkada. Saya tidak jelek-jelekkan, hanya memang dalam perjalanannya, program itu tidak jelas seperti apa selama sepuluh tahun. Terlalu banyak yang tumpang tindih dengan program provinsi,” kata Jawas Gani.
Laporan: Edi Junaedi
Redaktur: Muh Gufran Padjalai
0 comments