- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Jalin Silaturrahim, KKPUS Kota Tarakan Rutin Gelar Pertemuan Bulanan
TARAKAN KAREBA1-Dalam rangka menjalin silaturrahim, warga perantau dari daerah Pitu Ulunna Salu (PUS) Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang tinggal di Kota Tarakan setiap bulan rutin menggelar pertemuan. Para perantau asal daerah pegunungan Sulbar ini tergabung dalam Kerukunan Keluarga Pitu Ulunna Salu (KKPUS) Kota Tarakan.
Pada Minggu (16/8) malam, KKPUS Kota Tarakan yang saat ini ketuanya dijabat Mulyono Karim, kembali menggelar pertemuan di rumah salah seorang anggota kerukunan.
Nurwahida warga Kota Tarakan asal PUS yang kuliah di Universitas Negeri Malang Jawa Timur via BBM kepada Kareba1.Com mengatakan, biasanya tempat pertemuan warga KKPUS Kota Tarakan digilir ke setiap rumah anggota kerukunan.
Suriah, perantau asal Kecamatan Aralle yang telah puluhan tahun tinggal di Kota Tarakan mengatakan, pertemuan KKPUS yang digelar kali ini adalah agenda rutin bulanan yang kali ini baru bisa terlaksana setelah libur selama Ramadhan.
“Alhamdulillah terlaksana juga pertemuan keluarga setelah Ramadhan,” kata Suriah.
Rumia, perantau yang lain mengatakan, pertemuan bulanan ini digelar untuk menjalin silaturrahim antara sesama perantau khususnya yang berasal dari daerah pegunungan PUS.
“Selain diisi pengajian, juga ada arisan ibu-ibu. Intinya adalah silaturrahim sesama warga PUS satu kali sebulan,” kata Rumia.
Menurut salah satu pendapat, daerah PUS atau Pitu Ulunna Salu yang artinya tujuh hulu sungai, di masa lalu jauh sebelum masuknya pemerintahan imperialisme Belanda, merupakan kesatuan dari tujuh wilayah pemerintahan adat di daerah hulu sungai wilayah pegunungan Provinsi Sulawesi Barat sekarang.
Daerah tersebut saat ini meliputi wilayah kecamatan Tabulahan, Bambang, Mambi, Aralle, Rantebulahan, Matangga dan Tabang serta wilayah-wilayah kecamatan pemekaran lain di sekitarnya yang saat ini masuk dalam wilayah Kabupaten Mamasa kecuali Kecamatan Matangnga yang masuk dalam wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Polewali Mandar.
Editor: Gufran Padjalai
0 comments