- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Dinkes Sulbar bentuk TGC dan waspadai penyakit menular
Mamuju Kareba1-
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat membentuk tim gerak cepat (TGC) untuk mewaspadai kejadian luar biasa (KLB) wabah penyakit menular dimasa pendemi COVID-19.
“KLB penyakit menular dan keracunan makanan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena dapat menyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan kematian yang banyak,” kata Kepala Dinkes Sulbar drg Asran Masdy, KG, MAP di Mamuju
Dikatakan, kondisi itu menyerap anggaran biaya yang besar dalam upaya penanggulangan dan akan berdampak pada sektor ekonomi, pariwisata. Serta berpotensi menyebar luas lintas kabupaten dan kota, provinsi bahkan antar negara.
“Diare, campak, difteri, demam berdarah, keracunan makanan adalah jenis penyakit yang sering menyebabkan KLB di Indonesia, dan patut diwaspadai dimasa pendemi COVID-19 ini,” ujarnya.
Selain itu, penyakit KLB lainnya adalah Polio, HFMD, Malaria, meskipun dinilai jarang terjadi.
Ia mengatakan, kejadian KLB perlu dideteksi secara dini dan diikuti tindakan yang cepat dan tepat, perlu diidentifikasi adanya ancaman KLB. Beserta kondisi rentan yang memperbesar risiko terjadinya KLB agar dapat dilakukan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan KLB
Oleh karena itu ia mengatakan, dilakukan peningkatan kapasitas tenaga puskesmas dengan membentuk TGC. Guna mengantisipasi melakukan respon pencegahan dan penanggulangan KLB di wilayah kerjanya.
“Untuk itulah diperlukan pelatihan bagi tenaga TGC di Puskesmas untuk meningkatkan kompetensi dalam membantu penanggulangan KLB dan atau wabah di wilayah kerja masing-masing,” katanya
Adapun beberapa kompetensi yang ingin dicapai melalui pelaksanaan pelatihan tersebut yaitu tenaga kesehatan di puskesmas yang tergabung dalam Tim Gerak Cepat diharapkan mampu :
Melakukan surveilans penyakit menular potensial KLB dan wabah
Melakukan penyelidikan epidemiologi penyakit menular potensial KLB dan wabah
Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi terkait penyakit potensialal KLB dan wabah
Melakukan manajemen kasus penyakit menular potensial KLB dan wabah
Melakukan pengelolaan spesimen penyakit menular potensial KLB dan wabah
Melakukan komunikasi risiko penyakit menular potensial KLB dan wabah
Melakukan kerjasama tim dalam penanggulangan penyakit menular potensial KLB dan wabah
0 comments