- Aliansi AMPERA Sebut PJ Gubernur Sulbar Pentingkan Pagar roboh dari Tuntunan Rakyat
- Rangkaian HUT Sulbar ke 19, Pemprov Gelar Donor Darah Pj Gubernur Sulbar Target 3000 Kantong Darah
- Pemprov Sulbar MOU Bersama 11 Rumah Sakit Pengampu
- Kantor Pengadilan Tinggi Sulbar Dibangun Diatas Tanah 1,5 Hektar
- Panitia Mulai Susun Agenda Event Meriahkan Hari Jadi Sulbar ke 19, tahun
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Hari Jadi Sulbar ke 19 Tekankan Kebersamaan dan Kualitas
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Dinkes Sulbar bentuk TGC dan waspadai penyakit menular
Mamuju Kareba1-
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat membentuk tim gerak cepat (TGC) untuk mewaspadai kejadian luar biasa (KLB) wabah penyakit menular dimasa pendemi COVID-19.
“KLB penyakit menular dan keracunan makanan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena dapat menyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan kematian yang banyak,” kata Kepala Dinkes Sulbar drg Asran Masdy, KG, MAP di Mamuju
Dikatakan, kondisi itu menyerap anggaran biaya yang besar dalam upaya penanggulangan dan akan berdampak pada sektor ekonomi, pariwisata. Serta berpotensi menyebar luas lintas kabupaten dan kota, provinsi bahkan antar negara.
“Diare, campak, difteri, demam berdarah, keracunan makanan adalah jenis penyakit yang sering menyebabkan KLB di Indonesia, dan patut diwaspadai dimasa pendemi COVID-19 ini,” ujarnya.
Selain itu, penyakit KLB lainnya adalah Polio, HFMD, Malaria, meskipun dinilai jarang terjadi.
Ia mengatakan, kejadian KLB perlu dideteksi secara dini dan diikuti tindakan yang cepat dan tepat, perlu diidentifikasi adanya ancaman KLB. Beserta kondisi rentan yang memperbesar risiko terjadinya KLB agar dapat dilakukan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan KLB
Oleh karena itu ia mengatakan, dilakukan peningkatan kapasitas tenaga puskesmas dengan membentuk TGC. Guna mengantisipasi melakukan respon pencegahan dan penanggulangan KLB di wilayah kerjanya.
“Untuk itulah diperlukan pelatihan bagi tenaga TGC di Puskesmas untuk meningkatkan kompetensi dalam membantu penanggulangan KLB dan atau wabah di wilayah kerja masing-masing,” katanya
Adapun beberapa kompetensi yang ingin dicapai melalui pelaksanaan pelatihan tersebut yaitu tenaga kesehatan di puskesmas yang tergabung dalam Tim Gerak Cepat diharapkan mampu :
Melakukan surveilans penyakit menular potensial KLB dan wabah
Melakukan penyelidikan epidemiologi penyakit menular potensial KLB dan wabah
Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi terkait penyakit potensialal KLB dan wabah
Melakukan manajemen kasus penyakit menular potensial KLB dan wabah
Melakukan pengelolaan spesimen penyakit menular potensial KLB dan wabah
Melakukan komunikasi risiko penyakit menular potensial KLB dan wabah
Melakukan kerjasama tim dalam penanggulangan penyakit menular potensial KLB dan wabah

0 comments