- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
BP3A SULBAR CEGAH PERDAGANGAN PEREMPUAN
MAMUJU KAREBA1-Biro Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (BP3A) Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan program pencegahan perdagangan perempuan di Provinsi Sulbar yang berpotensi marak terjadi.
“Trafficking berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Barat sehingga menjadi tugas pemerintah melakukan berbagai macam program pencegahannya,” kata Kepala Bidang Perlindungan Perempuan BP3A Provinsi Sulbar, Syadri Nuranti di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan, perdagangan manusia seringkali terjadi pada perempuan dan itu salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan. Menurut dia, pemerintah akan melakukan pencegahan dengan melakukan sosialisasi undang undang Nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan perdagangan orang.
Syadri mengatakan, dengan melakukan sosialisasi itu maka masyarakat akan memahami perdagangan perempuan dan akan dapat bersama dengan pemerintah melakukan pencegahan. Ia mengatakan, di Sulbar telah banyak ditemukan praktek perdagangan perempuan dan pemerintah juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai tindak pidana itu dengan melibatkan korban.
“Salah satu korban perdagangan perempuan asal Kabupaten Majene telah bercerita mengenai praktek perdagangan manusia ketika dibawah ke Malaysia menjadi tenaga kerja,” katanya.
Ia mengatakan, dengan sosialisasi itu diharapkan masyarakat kedepan dapat menyadari ancaman perdagangan manusia.
“Masyarakat akan terus disadarkan adanya ancaman perdagangan manusia sehingga masyarakat juga akan sadar dapat terhindar dari praktek tersebut,” katanya.
Penulis ikal.
0 comments