- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Baku Tembak Polisi di Poso Merupakan Camp Pelatihan Kelompok MIT
POSO- Satgas Anti Teror dan kelompok teroris terlibat baku tembak di Pegunungan Langka, Desa Kilo, Poso, Sulawesi Tengah. Lokasi tersebut dijadikan camp pelatihan militer jaringan teroris kelompok MIT pimpinan Santoso alias Abu Wardah.
Seorang perwira polisi yang ikut dalam Operasi Camar Maleo pada tanggal 19 Agustus lalu ini mengungkap, pihaknya menemukan banyak barang bukti dalam kegiatan terorisme kelompok Santoso ini.
“Mereka di situ sedang mengikuti tadrib asykar,” ujar perwira yang enggan disebutkan namanya itu kepada detikcom, Minggu (23/8/2015).
Satgas Anti-Teror sendiri sudah melakukan pengintaian di lokasi selama beberapa bulan. Hingga pada tanggal 17 Agustus, terjadi baku tembak antara tim Satgas dengan kelompok teroris.
“Santoso terindikasi ada di situ saat itu,” ucapnya.
Aksi baku tembak ini terjadi selama 3 hari. Hingga pada tanggal 19 Agustus, tim yang tergabung dalam operasi Camar Maleo menembak mati DPO teroris Bado alias Osama.
“Dia adalah Wakil Ketua MIT, tangan kanan Santoso,” cetusnya.
Baku tembak tim Satgas dengan kelompok teroris ini tidak hanya membuat Bado tewas. Namun, salah satu anggota Brimobda Polda Sulteng AKP (anumerta) Bryant gugur akibat tertembak kelompok teroris.
Setelah terjadinya baku tembak, kelompok Santoso melarikan diri. Lokasi tersebut kemudian disisir dan ditemukan sejumlah bom lontong, senjata laras panjang, hingga bendera ISIS.
Sumber menyebut, lokasi tersebut merupakan tempat pelatihan militer kelompok Santoso. Di situ, petugas menemukan sejumlah taktikal seperti halang rintang, peluncuran dan camp untuk kelompok teroris.
Dengan ditemukannya camp pelatihan militer di Pegunungan Kilo ini menguatkan dugaan, kelompok Santoso ini tengah menyusun kekuatan besar yang akan menjadi ancaman ke depan dan mereka dicurigai melakukan amaliah secara masif.
“Saat dilakukan penyergapan, mereka sedang melakukan kegiatan tadrib atau pelatihan militer dengan kekuatan sekitar 40 orang lebih,” tambahnya.
Kelompok Santoso ini juga memiliki persenjatan dan bahan peledak yang cukup.(Sumber.detik.com)
0 comments