- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Angka Kematian Ibu Lebih Banyak Karena Keterbasan Infrastruktur
MAMUJU KAREBA1-Data terakhir yang dimiliki oleh kantor lembaga pemberdayaan Pelayanan Sosial Dasar (PSD) Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) provinsi Sulawesi Barat menyebutkan, jumlah angka kematian Ibu bersalin di Kabupaten Mamuju mengalami peningkatan.
Fasilitator PSD GSC Provinsi Sulawesi Barat, Heryadi mengatakan, selain karena masih kurangnya tingkat kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri di tempat-tempat pelayanan kesehatan khususnya untuk ibu-ibu hamil, penyebab tingginya angka kematian ibu ataupun anak tersebut, lebih banyak disebabkan masih terbatasnya sarana pelayanan kesehatan dan infrastruktur pendukungnya.
“Jumlah kematian ibu itu banyak terjadi di wilayah-wilayah yang memang belum masuk wilayah kerja program PSD GSC. Jadi artinya itu terkait dengan tingkat kesadaran masyarakat. Tetapi banyak kasus kematian ibu bersalin karena masalah infrastruktur,” kata Heryadi di Mamuju kemarin.
Kata Heryadi, di wilayah-wilayah yang telah mendapatkan pendampingan dari fasilitator PSD GSC, angka kematian ibu dan anak di wialayah tersebut, cenderung mengalami penururnan.
Namun lnajut Heryadi, kesadaran masyarakat saja belumlah cukup untuk mengurangi jumlah angka kematian Ibu bersalin.
Sebab seperti kasus kematian ibu yang baru-baru terjadi di Kabupaten Polman, penyebabnya kata Heryadi, bukan karena tidak dibawa ke Rumah Sakit, tetapi karena jauhnya perjalanan yang harus ditempuh untuk sampai ke Rumah Sakait.
“Belum lagi kondisi jalan yang sulit dilalui kendaraan. Akhirnya Ibu tersebut meninggal di jalan,” kata Heryadi.
Karena itu menurutnya, persoalan tingginya angka kematian Ibu, juga terkait dengan persoalan kurangnya pusat layanan kesehatan di wilayah-wilayah pedalaman serta sulitnya akses jalan untuk bisa sampai ke pusat layanan kesehatan rujukan.
“Sementara fasilitator PSD GSC yang selama ini fungsinya lebih banyak memberikan pendampingan untuk meningkatakan pemahaman dan kesadaran masyarakat pada pentingnya menggunakan layanan kesehatan, tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi keterbatasan infrastruktur tersebut,” kata Heryadi.
Penulis: Muh Gufran
0 comments