- Pantau Pasar, Produksi Cabe Kurang, Harga Beras Mulai Melonjak
- DPRD Sulbar Inisiasi Coffee Morning Bersama Forkopimda dan OKP di Dermaga Sandeq Nusantara
- Pastikan Harga Pangan dan Elpiji Terjangkau, Pj Gubernur Sulbar, pantau Pasar Tradisional di Mamuju
- Pemprov Sulbar dampingi Konsul Australia dan Mahasiswa Saat Mengunjungi Estalase Anggrek
- Timsel Komisi Informasi Serahkan Hasil Seleksi ke Komisi 1 DPRD Sulbar
- Pengumuman nomor 05/TS.Ki -SB/XII/2024 tentang hasil seksi calon anggota komisi informasi provinsi sulawesi barat periode 2024- 2028
- Berkontribusi Dalam Pembangunan, Pemprov Beri Penghargaan kepada Sejumlah UMKM
- Ucapan Selamat SDK-JSM gubernur Sulbar
- Raja Mamuju ke 17 : Selamat SDK-JSM Gubernur Sulbar
- Raja Mamuju harapkan gubernur terpilih majukan Sulbar
Konstitusi dan Sumpah Pocong
BAGI saya yang awam, pasal 7 huruf r UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang perubahan UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota yang membatasi bakal calon kepala daerah yang memiliki hubungan darah/perkawinan dengan kepala daerah petahana atau politik dinasti, merupakan ikhtiar para pemikir bangsa dalam rangka menciptakan pilkada yang bermartabat dan berkualitas.
Itu dilakukan dalam rangka mendapatkan pemimpin daerah yang benar-benar tangguh secara individu sehingga bisa diharapkan mampu menjalankan tanggung jawab dan amanah dari rakyat sebagai suara Tuhan yang agung dan bukan didapat sekedar hanya karena aji mumpung. Jangan marah kalau ada yang tersinggung.
Ikhtiar tersebut dilakukan di tengah praktek berdemokrasi di Indonesia yang saat ini masih amburadul, sebatas teori diatas kertas dan sering hanya jadi bahan perdebatan siapa saja termasuk saya masyarakat awam yang sedang berusaha untuk paham.
Dalam praktek berdemokrasi di tengah kondisi seperti yang saya sebut di paragraf kedua di atas, alasan lahirnya pasal pembatasan sebagai ikhtiar sperti yang saya sebut di bagian awal tulisan ini, seharusnya dapat diterima oleh siapapun dengan akal sehat sekalipun memang di saat yang sama harus juga diakui bahwa pasal tersebut melanggar konstitusi.
Tetapi konstitusi yang menjamin hak setiap warga negara (baca: keluarga dekat petahana) untuk dipilih dan memilih yang dilanggar dengan lahirnya pasal tersebut, haruslah dipahami sebagai keadaan darurat dan kondisi yang dikecualikan, dengan alasan; situasi politik dalam berdemokrasi sedang tidak sehat bahkan bisa disebut sedang dilanda bencana dan dalam keadaan sekarat.
Sebab jika mau jujur, pertanyaan yang seharusnya dijawab bersama setelah gugatan terhadap pasal tersebut dikabulkan MK adalah; berapa banyak warga negara (kerabat dekat para kepala daerah) seperti yang diatur dalam pasal tersebut yang hak konstitusinya dilanggar karena tidak bisa ikut bersaing di pilkada? Bukan kah pembatasan hak tersebut hanya sementara dan dibatasi hanya pada periode petama saja?
Lalu berapa banyak warga yang lain di negeri ini yang sekalipun mempunyai kedudukan yang sama untuk dipilih dan memilih seperti yang diatur dalam konstitusi, namun kenyataannya tidak memiliki peluang yang sama untuk memenangkan pilkada karena dicengram, “dirampas” dan dipangkas habis oleh dominasi para penguasa daerah yang dengan segala cara tidak ingin melepas dan terus berusaha menjaga kekuasaannya agar tetap langgeng secara turun-temurun?
Kalau mau dibandingkan, warga negara yang tidak memiliki hubungan darah/perkawinan dengan para kepala daerah, tentu jauh lebih banyak. Dan mereka yang banyak itu, punya hak untuk dipilih dan berhak untuk mendapatkan kesempatan menjadi kepala daerah. Dan meski secara resmi tidak dibatasi oleh aturan, namun harapan mendapatkan kesempatan dari hak konstiusi tersebut kenyataanya sering kandas karena dihadang trik licik para pendukung kelompok dinasti yang sudah mengakar di bumi pertiwi.
Tanpa menyebut nama, tengoklah satu daerah saja di negeri ini. Dari sekian periode masa pemerintahan, berapa banyak orang atau kelompok keluarga yang mendapat kesempatan menduduki posisi jabatan kepala daerah? Apakah telah merata kepada semua warga yang memang memiliki potensi secara individu? Atau Jangan-jangan hanya menjadi “warisan” yang digilir di kalangan kelompok keluarga tertentu yang hanya segelintir itu.
Dan dari sangat sedikit keluarga dekat para pejabat kepala daerah dimaksud, berapa banyak diantaranya yang akan mencalonkan diri sebagi bupati atau gubernur yang kira-kira akan berani menerima tantangan saya dengan terlebih dahulu melalukukan sumpah pocong di hadapan seluruh rakyat, bahwa dalam pemilihan tidak akan memanfaatkan pengaruh orang tua atau pendahulunya yang memengang kekuasaan? Hahahah… Berangkali gak ada yang akan berani unjuk tangan.
Sebab kenyataan yang ada, kesempatan saat orang tua atau kerabat dekat masih memiliki pengaruh karena memengang kekuasaan, justru saat ini dipahami kebanyakan orang sebagai peluang emas untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya dan dengan segala cara untuk melanggengkan kekuasaan agar tidak pindah ke tangan orang/keluarga lain.
Iya kalau sang pelanjut secara individu adalah seorang yang memang memiliki kemampuan, tetapi kalau ternyata adalah seorang yang berperilaku preman?
Lihatlah perilaku para kandidat bakal calon kepala daerah saat ini yang dengan begitu bersemangat dan tidak malu-malu mengumumkan kepada publik bahawa dirinya adalah calon pelanjut, atau telah mendapat restu dan dukungan sang petahana.
Dan ini adalah yang saya sebut sebagai bencana demokrasi yang harus ditanggulangi dengan lahirnya undang-undang darurat dengan pasal pembatasan meskipun konsekuensinya untuk sementara harus mengorbankan hak konstitusi segelintir orang dari kerabat dekat para petahana.
Tetapi jalan itu harus dipilih demi kepentingan lebih banyak orang. Bukankah hak seseorang untuk hidup bebas bisa dicabut seperti harus dipenjara seumur hidup bahkan hukuman mati misalnya karena kejahatan yang mengancam jiwa banyak orang seperti pengedar narkoba dan obat terlarang?
Atau bukan kah kita semua paham bahwa kepentingan sekelompok orang dalam kondisi tertentu bisa dikesampingkan demi kepentingan orang banyak dan wilayah yang jauh lebih luas?
Kita jangan menutup mata lalu seolah tidak tahu kenyataan kondisi demokrasi di negeri kita saat ini. Dimana penerapan aturan di dalam pelaksanaanya, selain masih tahap belajar dan coba-coba, juga sudah mengidap penyakit kronis yang sungguh butuh segera tindakan medis.
Dengan dibatalkannya pemberlakuan pasal politik dinasti dalam undang-undang pemilihan kepala daerah oleh MK melalui sidang pembacaan putusan perkara nomor 33/PUU-XIII/2015, sedikit harapan untuk tetap bisa menjaga kualitas pilkada dari cengkraman kelompok para penguasa yang tetap ingin melanggengkan kekuasaannya adalah dengan penerapan aturan yang ketat dan penegakan hukum yang tepat.
Pasca keputusan tersebut, legislator dan pemerintah saat ini memiliki pekerjaan rumah yang hasilnya harus kita desak bersama. Anggota DPR dan pemerintah harus dapat segera memformulasikan aturan yang bisa menutup sekecil apapun potensi penyalahagunaan kewenangan dari sang petahana dalam pilkada.
Dan diatas dari itu semua, formulasi aturan, penerapan dan penegakan hukum yang ketat dan tepat, juga harus dan penting untuk didukung dengan kesadaran masyarakat yang paham akan haknya dalam konstitusi dan demokrasi.
Masyarakat harus paham, bahwa hak memilih yang dijamin konstitusi tersebut, tidak boleh dan tidak bisa dirampas dan ditukar oleh siapa dan dengan cara apa pun selain atas kesadaran sendiri bawa hak tersebut harus digunakan dalam rangka mencari pemimpin sejati, dan bukan untuk mendukung karena dikendalikan penguasa.
Wallahu a lam…
Related Posts
Latest News
-
Ucapan Selamat SDK-JSM gubernur Sulbar
Selamat dan Sukses Suhardi Duka dan Salim S Mengga (SDK-JSM)...
- Posted Desember 10, 2024
- 0
-
Raja Mamuju ke 17 : Selamat SDK-JSM Gubernur Sulbar
” Kami menaruh harapan besar agar pasangan calon...
- Posted Desember 8, 2024
- 0
-
Raja Mamuju harapkan gubernur terpilih majukan Sulbar
Mamuju Karebasatu- Raja Mamuju ke-17 Bau Akram Dai mengharapkan...
- Posted Desember 8, 2024
- 0
-
SENGKETA LAHAN TANAH HAK MILIK MENJADI PERTANYAAN WARGA PADA KEGIATAN JUMAT CURHAT POLSEK TINAMBUNG DI DESA SEPABATU
Tinambung Kareba1 Kegiatan Program quick wins Jumat Curhat pada...
- Posted Januari 20, 2023
- 0
-
PJ Gubernur Sulbar Marah Pengelolaan BBIP Poniang, Belanja Miliaran Hasilnya Nihil
MAJENE Kareba1 — Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) di...
- Posted Januari 15, 2023
- 0
-
Persawat Citilink Mulai Beroperasi di Bandara Tampa Padang, Buka Rute Mamuju-Jakarta
MAMUJU Kareba1 — Maskapai Penerbangan Citilink kini melayani rute penerbangan...
- Posted Desember 6, 2022
- 0
-
Polsek Tinambung Berhasil Mengungkap Dan Menangkap Pelaku Curanmor
foto: komlotan Pelaku dua orang curanmor serta penada hasil curian,...
- Posted Desember 3, 2022
- 0
-
Kronologis Raibnya Sejumlah Tabungan Nasabah Pada Bank Sulselbar
MAMUJU, Kareba1 Kssus Raibnya Dana nasabah milyaran rupiah, bank melakukan...
- Posted November 29, 2022
- 0
-
Diduga Kematian Marten Warga Mamasa Tidak wajar
Diduga lelaki Marten seorang pegawai pertanian kabupaten Mamasa Korban...
- Posted November 24, 2022
- 0
-
Akhir Tahun, Kadis Perkim Optimis Target Realisasi Anggaran
Mamuju – Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Sulbar,...
- Posted November 2, 2022
- 0
-
Pantau Pasar, Produksi Cabe Kurang, Harga Beras Mulai Melonjak
MAMUJU. — Setelah mengecek pasar di Majene, Pj Gubernur Sulbar...
- Posted Januari 14, 2025
- 0
-
Muhammad Hamzih Dilantik Sebagai PJ Bupati Polman, Masa Jabatan Muh Zain Diperpanjang sebagai PJ Bupati Mamasa
MAMUJU, –Muhammad Hamzih yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPRD...
- Posted Januari 13, 2025
- 0
-
Kolaborasi Laksanakan GPM di Majene, Pj. Bahtiar Harap Pemda Lengkapi Data Komoditi dan Lakukan Peningkatan Produksi
MAMUJU — Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Majene berkolaborasi menggelar Gerakan...
- Posted Januari 13, 2025
- 0
-
Pantau Harga Pangan dan Laksanakan GPM, Pj Bahtiar Dorong GPM Menyasar Wilayah Kecamatan
MAJENE – Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin meninjau harga...
- Posted Januari 13, 2025
- 0
-
Evaluasi Kinerja, Pertajam Program Untuk Swasembada, Penurunan Stunting dan Kemiskinan
Mamuju — Penjabat Gubernur Provinsi Sulbar Bahtiar Baharuddin bersama Pj...
- Posted Januari 10, 2025
- 0
-
DPRD Sulbar Inisiasi Coffee Morning Bersama Forkopimda dan OKP di Dermaga Sandeq Nusantara
Mamuju –Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin serta...
- Posted Januari 10, 2025
- 0
-
Pastikan Harga Pangan dan Elpiji Terjangkau, Pj Gubernur Sulbar, pantau Pasar Tradisional di Mamuju
MAMUJU – Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin melakukan pemantauan...
- Posted Januari 9, 2025
- 0
Berita Terkini
-
Ucapan Selamat SDK-JSM gubernur Sulbar
Selamat dan Sukses Suhardi Duka dan Salim S Mengga (SDK-JSM)...
- Selasa, 10 Desember 2024
- 0
-
Raja Mamuju ke 17 : Selamat SDK-JSM Gubernur Sulbar
” Kami menaruh harapan besar agar pasangan calon...
- Minggu, 8 Desember 2024
- 0
-
Raja Mamuju harapkan gubernur terpilih majukan Sulbar
Mamuju Karebasatu- Raja Mamuju ke-17 Bau Akram Dai mengharapkan...
- Minggu, 8 Desember 2024
- 0
-
SENGKETA LAHAN TANAH HAK MILIK MENJADI PERTANYAAN WARGA PADA KEGIATAN JUMAT CURHAT POLSEK TINAMBUNG DI DESA SEPABATU
Tinambung Kareba1 Kegiatan Program quick wins Jumat Curhat pada...
- Jumat, 20 Januari 2023
- 0
-
PJ Gubernur Sulbar Marah Pengelolaan BBIP Poniang, Belanja Miliaran Hasilnya Nihil
MAJENE Kareba1 — Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) di...
- Minggu, 15 Januari 2023
- 0
-
Persawat Citilink Mulai Beroperasi di Bandara Tampa Padang, Buka Rute Mamuju-Jakarta
MAMUJU Kareba1 — Maskapai Penerbangan Citilink kini melayani rute penerbangan...
- Selasa, 6 Desember 2022
- 0
-
Polsek Tinambung Berhasil Mengungkap Dan Menangkap Pelaku Curanmor
foto: komlotan Pelaku dua orang curanmor serta penada hasil curian,...
- Sabtu, 3 Desember 2022
- 0
-
Kronologis Raibnya Sejumlah Tabungan Nasabah Pada Bank Sulselbar
MAMUJU, Kareba1 Kssus Raibnya Dana nasabah milyaran rupiah, bank melakukan...
- Selasa, 29 November 2022
- 0
-
Diduga Kematian Marten Warga Mamasa Tidak wajar
Diduga lelaki Marten seorang pegawai pertanian kabupaten Mamasa Korban...
- Kamis, 24 November 2022
- 0
-
Akhir Tahun, Kadis Perkim Optimis Target Realisasi Anggaran
Mamuju – Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Sulbar,...
- Rabu, 2 November 2022
- 0
-
Pantau Pasar, Produksi Cabe Kurang, Harga Beras Mulai Melonjak
MAMUJU. — Setelah mengecek pasar di Majene, Pj Gubernur Sulbar...
- Selasa, 14 Januari 2025
- 0
-
Muhammad Hamzih Dilantik Sebagai PJ Bupati Polman, Masa Jabatan Muh Zain Diperpanjang sebagai PJ Bupati Mamasa
MAMUJU, –Muhammad Hamzih yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPRD...
- Senin, 13 Januari 2025
- 0
-
Kolaborasi Laksanakan GPM di Majene, Pj. Bahtiar Harap Pemda Lengkapi Data Komoditi dan Lakukan Peningkatan Produksi
MAMUJU — Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Majene berkolaborasi menggelar Gerakan...
- Senin, 13 Januari 2025
- 0
-
Pantau Harga Pangan dan Laksanakan GPM, Pj Bahtiar Dorong GPM Menyasar Wilayah Kecamatan
MAJENE – Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin meninjau harga...
- Senin, 13 Januari 2025
- 0
-
Evaluasi Kinerja, Pertajam Program Untuk Swasembada, Penurunan Stunting dan Kemiskinan
Mamuju — Penjabat Gubernur Provinsi Sulbar Bahtiar Baharuddin bersama Pj...
- Jumat, 10 Januari 2025
- 0
-
DPRD Sulbar Inisiasi Coffee Morning Bersama Forkopimda dan OKP di Dermaga Sandeq Nusantara
Mamuju –Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin serta...
- Jumat, 10 Januari 2025
- 0
-
Pastikan Harga Pangan dan Elpiji Terjangkau, Pj Gubernur Sulbar, pantau Pasar Tradisional di Mamuju
MAMUJU – Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin melakukan pemantauan...
- Kamis, 9 Januari 2025
- 0
-
Pemprov Sulbar dampingi Konsul Australia dan Mahasiswa Saat Mengunjungi Estalase Anggrek
MAMUJU – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar Mitthar mendampingi...
- Kamis, 9 Januari 2025
- 0
-
Pemprov Sulbar Kolaborasi Perpadi Wujudkan Swasembada Berkelanjutan
Polman Kareba1 — Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan...
- Rabu, 8 Januari 2025
- 0
-
Fokus Swasembada, Perpadi Sulbar Beri Gelar PJ Bahtiar Sebagai Gubernur Ketahanan Pangan
Polman Kareba1.com– Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mendapat gelar sebagai...
- Rabu, 8 Januari 2025
- 0
0 comments