Peningkatan kapasitas kader posyandu di Mamuju

By on Jumat, 4 Juli 2025

Mamuju kareba1- Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu, Demi wujudkan ILP dan PosyanduTerintegrasi Seluruh Siklus Hidup, dilaksanakan di Desa Saletto kabupaten Mamuju pada 4 Juli 2025.

Program tersebut merupakan upaya memperkuat pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya di lini pelayanan dasar, peningkatan Kapasitas kader posyandu ini diikuti 25 orang, kegiatan ini merupakan inisiasi dari Tim INEY Poltekkes Kemenkes Mamuju yang bekerja samadengan Puskesmas Botteng dan Tim PromosiKesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar

Kegiatan ini diikuti, tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar ,Wawan Iskandar, yangmemberikan materi mengenai 25 keterampilandasar kader posyandu khususnya materikomunikasi efektif dalam konteks pelayananposyand

Dalam sesi akhir kegiatan, Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar melalui Promkes Sulbar juga memberikan berbagai media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada para kader, termasuk spanduk “Gerakan Ayo Ke Posyandu” dan materiedukasi lainnya, sebagai dukungan terhadapkeberlanjutan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Peoovjsni Sulbar, Dr Asran Masdy mengatakan, peningkatan kapasitas kader kesehatan di Salletto, Kabupaten Mamuju sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap para kader kesehatan agar mereka dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih efektif kepada masyarakat.

Ia mengakann, peningkatan tersbur dapat berupa pelatihan, workshop, atau kegiatan lain yang bertujuan untuk membekali kader dengan informasi dan keterampilan terbaru terkait isu-isu kesehatan yang sedang berkembang.

Menurut dia, tujuan peningkatan kapasitas kader kesehatan untuk .eningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader, bisa mencakup pemahaman tentang berbagai penyakit, cara pencegahan dan penanganannya, serta keterampilan dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar.

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik, kader diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih berkualitas kepada masyarakat, termasuk ibu hamil, bayi, balita, dan lansia.

Meningkatkan peran serta masyarakat, kader yang terlatih dapat menjadi agen perubahan di masyarakat, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, serta mendorong partisipasi aktif dalam program kesehatan.

“Dengan meningkatkan kemampuan kader dalam deteksi dini, kader dapat dilatih untuk mengenali gejala awal penyakit tertentu, seperti TBC, dan segera merujuk pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai,” katanya.

Program tersebut juga akan meningkatkan efektivitas program kesehatan, dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik, kader dapat menjalankan program kesehatan dengan lebih efektif dan mencapai hasil yang optimal, contoh kegiatan peningkatan kapasitas kader adalah pelatihan tentang kesehatan ibu dan anak, termasuk pemeriksaan kehamilan, imunisasi, dan pemberian makanan pendamping ASI.

Kemudian, pelatihan tentang penanganan penyakit menular seperti TBC, termasuk deteksi dini dan pencegahan.

Pelatihan tentang gizi, termasuk pemantauan tumbuh kembang balita dan penanganan masalah gizi.
Pelatihan tentang kesehatan lingkungan, termasuk PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

Pelatihan tentang penggunaan aplikasi mobile untuk pencatatan dan pelaporan data kesehatan.
Pentingnya peningkatan kapasitas

Ia berharap, agar kader kesehatan yangmerupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan di tingkat komunitas dapat meningkatkan secara berkelanjutan dan kader dapat menjadi ujung tombak dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di daerah-daerah terpencil seperti Salletto kabupaten Mamuju.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *