- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Ketua Stikes BBM: Itu Hanya Masalah Sistem Pelaporan
Penulis : Muh Gufran
MAJENE KAREBA1.COM-Menaggapi informasi yang berkembang di tengah masyarakat khususnya di Kabupaten Majene terkait eksistensi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene (Stikes BBM) yang diisukan tengah dibelit masalah, Ketua Stikes BBM Zulkifli mengatakan, isu yang sengaja dihembuskan oleh oknum tidak bertanggung jawab tersebut, sudah menjadi hal biasa bagi sebuah institusi pendidikan yang telah banyak mencatat prestasi.
Sebab kata Zulkifli, pada kenyataannya Stikes BBM, baru-baru ini justru mendapat akreditasi dengan nilai B dari Badan Akrediatsi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti).
“Kita (Stikes BBM-red) baru-baru ini mendapat akreditasi B. Dan itu berlakunya lima tahun. Aturan dari mana tiba-tiba bisa menyebut perguruan tinggi ini bermasalah,” kata Zulkifli seraya tertawa.
Dihubungi Selasa, (4/8) Zulkifli berkata, memang pelaporan per semester data-data kampus termasuk nilai-nilai mashasiswa Stikes BBM yang biasanya dilakukan secara on line, saat ini prosesnya dilakukan secara manual disebabkan akun yang digunakan untuk pelaporan dengan sistem on line untuk sementara di tutup karena ada kesalahan data yang diterima Dikti sehingga Stikes BBM diberi peringatan.
Kesalahan data yang dimksud lanjut Zulkifli, adalah rasio antara jumlah mahasiswa dengan dosen yang dinyatakan tidak seimbang. Padahal kata Zulkifli, kondisi yang ada tidak seperti itu.
“Penyebabnya, mungkin masih data lama yang masuk. Karena nyatanya kita sudah tambah dosen sesuai jumlah mahasiswa yang terus bertambah. Tapi kesalahan seperti itu biasa saja. Banyak kok perguruan tinggi lain yang juga mengalami hal serupa tapi tidak ada ribut-ribut. Cuma kita disini (Kabupaten Majene-red) saat ini suasananya lain. Jadi harus dimaklumi,” sebutnya.
Yang pasti lanjut lelaki lajang ini, mahsiswa yang saat ini tengah menempu studi maupun mahsiswa yang baru lulus masuk ke Stikes BBM, tidak usah risau dengan isu yang sengaja dikembangkan orang di luar.
“Stikes tidak ada masalah, orang tua maupun mahasiswa tidak usah ragu. Kita jamin. Tidak ada imbas apa-apa kepada mahasiswa dengan soal pelaporan administrasi kampus. Sebab saat ini telah selesai, dan tinggal menunggu, kembali dibuka on line,” katanya.
0 comments