- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Awasai Penggunaan Dana Desa, BPMD Sulbar Bentuk Tim Pemantau
MAMUJU KAREBA1.COM – Dalam rangka mengawasi keberhasilan penggunaan dana desa yang telah dialokasikan pemerintah pusat melalui Kementrian Desa tahun 2015, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat membentuk tim pemantau.
“Kementrian desa telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp162 miliar pada 2015 untuk 576 desa di Sulbar,” kata kepala Bidang Usaha Ekonomi dan Keluarga Badan Pengembangan Masyarakat Desa (BPMD) Provinsi Sulbar, Muh Yasin di Mamuju, Jumat.
Dalam rangka pengawasan, kata Yasin, pemerintah Sulbar melalui BPMD Sulbar, membentuk tim untuk melakukan evaluasi terhadap penggunaan anggaran desa tersebut dengan membentuk tim yang akan memantau keberhasilan penggunaan dana desa tersebut.
“Tim yang dibentuk pemerintah di Sulbar itu sementara bekerja mendata seluruh desa di Sulbar yang mengelola anggaran dana desa. Begitu juga tenaga ahli pendamping desa yang dikontrak pemerintah pusat, juga sementara bekerja melakukan pendataan desa yang mengelola anggaran desa tersebut,” katanya.
Menurut dia, dari hasil kerja tim dan tenaga ahli itu maka akan dapat dinilai desa yang berhasil maupun gagal dalam menggunakan dana desa.
Hasil penilaian tersebut lanjutnya akan dilakukan evaluasi dan dilaporkan kepada pemerintah ditingkat pusat.
“Yang jadi masalah saat ini banyak desa yang tidak memahami dan tidak merespon pendataan yang dilakukan tim dan tenaga ahli itu,” katanya.
Oleh karena itu ia berharap seluruh perangkat desa di Sulbar dapat memahami program tersebut dan mau bekerjasama dalam menyukseskan program pemerintah pusat itu.
Yasin mengatakan, selama tahun 2015 anggaran desa dialokasikan pemerintah dengan tujuan membangun sejumlah infrastruktur yang dibutuhkan untuk membangun desa dalam rangka mengatasi kemiskinan dan ketertinggalan daerah.
“Sejumlah daerah tertinggal di Sulbar diharapkan dapat mengeluarkan kategorinya sebagai daerah tertinggal dengan mengelola anggaran desa yang dialokasikan ini,” katanya.
Penulis: Ikal
Redaktur: Muh Gufran Padjalai
0 comments