Kampanye terakhir, SDK-Kalma; Masyarakat Polman Pemilih yang Cerdas

By on Minggu, 12 Februari 2017
POLEWALI Kareba1–Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK)-Kalma Katta menandai akhir masa kampanyenya dengan menggelar kampanye terbatas di kota Polewali, Sabtu (11/02). Puluhan
ribu massa memadati lapangan Gaspol Polewali tempat pelaksanaan kampanye pasangan nomor urut 1 itu.Selain dihibur oleh Bonita ‘d’Academy’ dan Nurdin ‘KDI’, kampanye pasangan yang didukung Demokrat, Hanura, PKS dan PBB itu juga dihibur oleh penampilan spesial artis ibu kota Dewi Persik.

Dalam orasi politiknya, SDK menegaskan, Pemilukada 15 Februari 2017 ini adalah momentum bagi masyarakat Sulawesi Barat untuk memilih pemimpin. Bukan memilih penguasa yang hanya bisa menakut-nakuti masyarakatnya.

“Pemimpin itu merasakan getar kehidupan seluruh lapisan masyarakat,
bukan hanya berpihak ke masyarakat kelas atas saja. Kami telah
bersosialisasi, berkampanye ke 6 kabupaten di Sulbar ini.
Kesimpulannya ada di tangan masyarakat. Kita jangan memilih penguasa, rakyat juga lah yang menentukan,” terang SDK di awal orasinya.

“Anda memilih SDK-Kalma, berarti anda memilih pemimpin, karena kami
bukan penguasa yang kerjanya hanya menakut-nakuti masyarakat, itu
komitmen kami,” tegas Ketua DPD Demokrat Sulawesi Barat itu.

Di panggung kampanye berukuran besar tersebut, Bupati Mamuju dua
periode itu kembali menyampaikan sejumlah program prioritasnya. Jika
terpilih, ia berkomitmen untuk memeratakan anggaran infrastruktur Rp.
100 Milyar per tahun per kabupaten. Ia pun menyebut akan menggratiskan
seragam sekolah untuk anak didik usia SMA sederajat, pemberian
beasiswa, serta pembagian kartu BPJS.

“Saya yakin, masyarakat Polman ingin memlih pemimpin, bukan penguasa.
Pemimpin itu menyayangi masyarakatnya, penguasa menakut-nakuti.
Pemerintah itu tidak harus ditakuti, ia mestinya didukung agar bisa bekerja dengan seluruh masyarakat,” tegas SDK.

SDK menganggap, masyarakat Polman memiliki tingkat kecerdasan yang
cukup untuk memberi batasan perbedaan mana pemimpin dan mana penguasa.

“Saya yakin, masyarakat Polman itu masyarakat yang cerdas. Meski
ditakut-takuti, masyarakat Polman akan memilih sesuai hati nuraninya.
Yakin dan percaya, Tuhan bersama pilihan masyarakat,” tutup SDK.

Sementara itu, Kalma Katta menitip harapan besar kepada seluruh
masyarakat khususnya yang ada di Polman agar memanfaatkan momentum
Pemilukada untuk memilih pemimpin yang tepat. Nasib Sulawesi Barat di
lima tahun mendatang akan ditentukan pada 15 Februari 2017 ini.

“Kami sudah berpengalaman dalam memimpin pemerintahan. Ada banyak hal positif yang sudah dapat dicapai baik di Mamuju maupun di Majene. Kami
berkomitmen akan memberi sentuhan perbaikan di 6 kabupaten di Sulawesi
Barat ini. Perubahan di sektor infrastrktur, Sumber Daya Manusia,
kesehatan dan pendidikan. Kami pun akan memberikan perubahan terhadap
sistem pemerintahan,” terang Kalma.

Turut hadir di kampanye terakhir SDK-Kalma hari itu Ketua DPRD
Sulawesi Barat, A Mappangara, Ketua tim kampanye SDK-Kalma, Suraidah
Suhardi, Ketua tim pemenangan SDK-Kalma, Sukardi M Nur, Bupati Majene,
Fahmi Massiara, serta beberapa tokoh masyarakat Polman.

Hadir pula sejumlah anggota DPRD provinsi dan kabupaten dari partai
pengusung SDK-Kalma, serta sejumlah pengurus Demokrat, Hanura, PKS dan
PBB.

“SDK-Kalma berhasil tampil sebagai sosok pemimpin bukan hanya untuk
skala provinsi, tapi saya berani mengatakan, keduanya bisa
disejajarkan dengan beberapa tokoh nasional. Beliau punya kapasitas
kepemimpinan yang mumpuni,” sumbang salah satu penanngungjawab
pemenangan SDK-Kalma di Polman, Dirga Adi Putra Singkarru. (*)