DEMO PERINGATAN HARI TANI MAMUJU BERLANSUNG RICUH

By on Rabu, 28 September 2016

tut
MAMUJU KAREBA1– Mahasiswa yang tergabung Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Pimpinan Kota Mamuju dan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju terlibat aksi saling pukul dengan sejumlah petugas satuan polisi pamong praja (Satpol PP) yang bertugas di kantor Gubernur Sulbar.

sekitar 100 mahasiswa memperingati hari tani nasional yang jatuh pada 24 September 2016 di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat sebelumnya berjalan damai setelah para pimpinan mahasiswa diterima Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN) Sulbar dan Kepala Dinas Perkebunan Sulbar untuk berdialog di kantor Gubernur Sulbar.

Namun sejumlah mahasiswa yang menunggu rekannya berdialog dihalaman Gubernur Sulbar dengan cara berorasi memperingati hari tani secara tiba tiba saling pukul dan saling tendang setelah sebelumnya saling dorong dengan petugas Satpol PP.

Kericuhan itu kemudian dapat dapat diredam setelah sejumlah pimpinan mahasiswa dan pimpinan satpol PP turun menenangkan situasi sehingga kericuhan tidak berlanjut.

“Demo ini berlansung karena mahasiswa di Mamuju kecewa dengan pemerintah yang tak kunjung menyelesaikan konflik agraria di tanah air, sehingga konflik masih terjadi dimasyarakat akibat sengketa lahan, pemerintah sama sekali kami nilai tidak serius menyelesaikan sengketa agraria,” kata Nirwansyah aktivis FPPI Mamuju.

Ia mengatakan,dengan momentum hari tani ini kami mendesak pemerintah agar secepatnya menyelesaikan konflik agraria agar tidak berkepanjangan dan membuat konflik dimasyarakat.

Ia berharap agar pemerintah melalui Badan Pertanahan Nasional dan Pemerintah di Sulbar segera menyelesaikan konflik agraria baik antara masyarakat dengan masyarakat maupun antara masyarakat dan sejumlah perusahaan perkebunan.

“Perjelas hak guna usaha (HGU) perusahaan perkebunan di Sulbar, jangan sampai perusahaan menyerobot lahan warga yang kita tentu tidak inginkan, dan selesaikan seluruh konflik kepemilikan lahan masyarakat yang ada di Sulbar,” katanya.

Para mahasiswa yang mendapat pengawasalan aparat kepolisian Polres Mamuju kemudian melanjutkan aksinya ke DPRD Sulbar untuk berdialog dan membubarkan diri dengan tertib.#CL
yutiyut-r