- Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Resmikan Gedung Bangunan Pendidikan SMA/SMK Sumber DAK di Mamuju Tengah
- DPRD Sulbar Bahas Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
- Bersama Forkopimda Lakukan Mitigasi Kerawanan Pemilu Serentak
- Zain Resmi Jabat PJ Bupati Mamasa, Yakub Solon Kembali Jalankan Tugas Sebagai Asisten II Pemprov Sulbar
- DPRD Sulbar Sepakati Perda Pajak dan Retribusi Daerah
- DPRD Sulbar Rapat PAW Fitriani dan Ebsan Dilantik Menjadi Anggota DPRD
- Terima Audiensi LP3KD , Pj Gubernur Sulbar Siap Dukung Perwakilan Pesparani
- Deklarasi Dukungan Capres 2024
- Gebrak Tuntut Pj Gubernur Evaluasi Pokja
- Securitity Mempertontonkan Pornografi kepada Anak, sejumlah orang tuanya murid SD Muhammadiyah minta proses hukum
Polres Mamuju Sayangkan Pemberitaan Berlebih Terkait Insiden di Mateng
MAMUJU, KAREBA1.COM – Pihak Kepolisian Polres Mamuju menyayangkan informasi pemberitaan yang ditayangkan salah satu media nasional terkait insiden berdarah di kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) pada hari Jumat (2/10/2015) lalu.
Kasat Intelkam Polres Mamuju Iptu Taufik Ismail, mengatakan informasi yang disampaikan terkait insiden yang menyebabkan satu orang tewas dan satu orang dilarikan ke Rumah Sakit tersebut sudah tidak sesuai fakta.
“Saya tidak tahu kalau dari penilaian teman-teman. Tapi penilaian saya pribadi (berita) itu sangat berbahaya,” kata Iptu Taufik kepada sejumlah wartwan dalam jumpa pers di Mamuju, Selasa (6/10/2015).
Menurut Taufik, tidak ada masalah jika berita tersebut sesuai fakta. Tetapi yang dihawatirkan kalau beritanya dari sumber yang tidak jelas dan tidak bisa dipertanggungjawabkan,
“Itu yang kita sayangkan,” katanya.
Artinya lanjut dia, dari kacamata pihaknya di Kepolisian, berita-berita seperti itu sangat berbahaya kalau berkembang terus dan tidak segera dihentikan.
“Di Makassar itu sudah beredar informasi bahwa terjadi pembantaian massal. Makanya tadi saya ditelpon bertanya berapa orang korban. Saya bilang, cuma dua pak,” kata Taufik.
Oleh karena itu lanjut dia, informasi yang sudah terlanjur berdar liar itu harus diluruskan. Sebab kedua belah pihak saat ini sudah berdamai dan kondisi sudah terkendali.
“Memang sempat ada isu mobilisasi massa, tapi kenyataan dilapangan tidak seperti itu,” katanya.
Laporan: Rin
Redaktur: Muh Gufran Padjalai
0 comments